Mensos Risma: Balai kemensos Diarahkan Beri Layanan Multifungsi

- 27 Maret 2021, 10:56 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Menteri Sosial Tri Rismaharini. /Tangkapan layar/Rio Ryzki Batee/Galamedia/

 

POTENSI BISNIS - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial yaitu balai-balai rehabilitasi sosial akan diarahkan dan dikembangkan agar bisa multifungsi.

Pengarahan itu dimaksudkan agar UPT melakukan layanan multifungsi kepada semua klaster rehabilitasi sosial.

Layanan multifungsi itu bertujuan untuk mempercepat respons terhadap penerima manfaat yang membutuhkan di wilayah jangkauan para balai rehabilitasi sosial.

 Baca Juga: Sambil Menangis Mensos Risma Lapor ke Ketum PDIP Ada Anak Sekarat Diperkosa, Megawati: Itu Tugas Mu

"Tidak mudah memang, butuh keahlian khusus dalam memberi layanan, misal layanan kepada penyandang disabilitas, kepada anak yang memerlukan perlindungan khusus, lanjut usia, korban penyalahgunaan napza serta tuna sosial dan korban perdagangan orang," kata Tri Rismaharini dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, 27 Maret 2021, dilansir dari ANTARA.

Menurut Risma, secara bertahap balai rehabilitasi akan ditempatkan untuk melayani beragam pemerlu pelayanan sosial, termasuk rujukan bagi fakir miskin dan kelompok rentan lainnya.

Menurutnya, Ditjen Rehabilitasi Sosial Kemensos menyampaikan harus lebih memprioritaskan pada kelompok yang mengalami hambatan, kesulitan, atau gangguan.

 Baca Juga: Ulama Banten Setuju Koruptor Dana Bansos Dihukum Mati

Tujuannya, untuk menjalankan fungsi sosialnya, termasuk juga orang-orang yang memiliki kehidupan tidak layak secara kemanusiaan.

Kebijakan program rehabilitasi sosial berbeda antara direktorat teknis dengan UPT. 

Direktorat teknis melaksanakan program secara tidak langsung seperti kampanye pencegahan, publikasi, sosialisasi, edukasi dan perluasan informasi, bimbingan teknis, refleksi kebijakan, supervisi, monitoring evaluasi, perumusan pedoman dan advokasi sosial.

 Baca Juga: Resep Nugget Tempe Enak, Olahan Sehat dan Bisa Cocok Diet

Sedangkan UPT dengan 'branding' baru pelayanan sosial melaksanakan layanan langsung melalui Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi).

"Atensi menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas, dan atau residensial melalui kegiatan dukungan pemenuhan hidup layak, perawatan sosial atau pengasuhan anak, dukungan keluarga, terapi baik fisik, psikososial, mental spiritual, pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan, bantuan dan asistensi sosial serta dukungan aksesibilitas," kata Ditjen Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat.

Di samping itu, Harry mengatakan mengenai Sentra Kreasi Atensi (SKA) di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi setiap hari ramai pengunjung.

 Baca Juga: Perlu Anda Ketahui, Begini 5 Tahapan Tilang ETLE

"Mulai dari sentra kuliner, kolam pemancingan hingga agrowisata. Jumlah pengunjung hingga 24 Maret 2021 sebanyak 3.465 orang, dengan total keuntungan kotor sebesar Rp28,4 juta, sedangkan SKA di Balai Besar Kartini di Temanggung telah berhasil menjual 187 potong batik ciprat," kata Harry.

Hasil dari penjualannya itu sudah langsung diberikan kepada para penerima manfaat yang membuat batik ciprat.

"Dalam waktu kurang dari satu bulan, pengunjung SKA mencapai 1.710 orang, total omzet di SKA Kartini per 24 Maret 2021 mencapai Rp67 juta dengan keuntungan kotor Rp12,4 juta," lanjutnya.

SKA, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan vokasional, dan terciptanya lapangan pekerjaan, serta meningkatnya taraf kesejahteraan sosial.

Kelompok terlantar akan mendapatkan manfaatnya serta tempat perbelanjaan dan rekreasi dalam satu kawasan.

Dari semua karya yang ditampilkan di SKA, tidak hanya hasil karya penerima manfaat saja yang diberikan program Atensi.

"Tetapi juga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), Program Kelompok Usaha Bersama (Kube), dan Program Kewirausahaan Sosial (Prokus)," ujar Harry.***

Editor: Babah Pram

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x