Pimpin Pemusnahan Jahe yang Kandung Penyakit, Dedi Mulyadi: Tak Habis Pikir, Harusnya Indonesia Ekspor

- 23 Maret 2021, 11:31 WIB
Foto: Pemusnahan Jahe impor.*
Foto: Pemusnahan Jahe impor.* /Instagram/@dedimulyadi71

Tanah Indonesia yang subur, luas, dan masyarakat yang mempunyai banyak waktu bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam termasuk menanam jahe.

Dengan suburnya tanah Indonesia, Indonesia bisa menghasilkan jahe yang berkualitas.

Baca Juga: Jahe Impor 108 Ton Dimusnahkan, Dedi Mulyadi: Tak Ada Lagi Impor Jade yang Berpenyakit

“Kalau saja Departemen Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten atau Kota membuat program nasional penanaman jahe, mungkin kita tidak harus impor dan bahkan bisa ekspor jahe ke luar negri,” kata Dedi

Dedi menjelaskan pemusnahan jahe impor tersebut dikarenakan jahe impor mengandung unsur tanah yang dianggap membawa penyakit dari Negara asalnya.

Selain masih mengandung tanah dari Negara asalnya diketahui bahwa jahe telah terkontaminasi Organisame Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), busuk.

Baca Juga: Terkait Kasus di All England 2021 yang Menimpa Tim Indonesia, Ini Permintaan Maaf BWF

Sebanyak 108 ton Jahe impor ini didapatkan dari Negara Vietnam dan Myanmar.

Pada pemusnahan ini dihadiri juga Kepala Barantan, Ali Jamil, dan dalam sambutannya ia mengatakan asal jahe berasal dari Vietnam dan Myanmar.

“Jahe yang terkontaminasi itu dikemas dalam 4 kontainer, dengan rincian 54 ton dari Vietnam dan 54 ton dari Myanmar,” kata Ali dikutip Potensibisnis.com dari Pikiran Rakyat.

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Pikiran Rakyat Instagram @movreview


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah