Kebijakan Mensos Risma Ajak Pemulung Bekerja di BUMN Menuai Kritik, Musni Umar Bandingkan dengan Sarjana

- 24 Januari 2021, 09:30 WIB
Mensos Risma antar 15 pemulung bekerja di PT Waskita Karya
Mensos Risma antar 15 pemulung bekerja di PT Waskita Karya /Instagram @kemensosri

POTENSIBISNIS – Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar menilai kebijakan Menteri Sosial, Tri Rismaharini tidak pas dengan memasukan 15 pemulung bekerja di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Tanggapannya tersebut dia sampaikan melakui akun Twitter pribadinya @musniumar, 23 Januari 2021, kemarin. 

Musni Umar mengatakan, BUMN bukanlah lembaga sosial, namun adalah pilar bagi perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Kata Politisi dan Pengamat Soal Dugaan Koruptor Kakap di Tubuh Penguasa

“BUMN itu institusi bisnis bukan lembaga sosial. BUMN pilar ekonomi Indonesia, selain swasta dan koperasi,” kata Musni.

Dia pun mengatakan, seorang sarjana saja akan sulit mendapat pekerjaan di BUMN.

“Sarjana saja yang tidak berkualitas tidak boleh diterima jadi pegawai BUMN apalagi gelandangan,” ucapnya. 

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini: Indonesia's Next Top Model, Ikatan Cinta dan lainnya di Trans TV dan Indosiar

Tri Rismaharini membawa 15 pemulung hasil binaan dari Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Education, Religion Bee Entertainment (ERBE) untuk bekerja di PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

"Saya mewakili pemerintah dan Kemensos mengucapkan terima kasih kepada PT Waskita Karya yang telah memberikan kesempatan kepada saudara-saudara kita," kata Risma.

Menurut Risma, dengan bekerjanya pemulung-pemulung tersebut di BUMN, maka mereka akan mendapatkan penghasilan yang lebih baik, ketimbang menjadi seorang pemulung.

"Saya yakin mereka akan mendapatkan penghasilan yang lebih baik," ujar Risma, dalam sambutan di Kantor PT Waskita Karya Lokasi Proyek Becakayu. Dikutip Potensibisnis.com dari Kemensos.

Risma mengingatkan kepada kelima belas pemulung bawaanya untuk berperilaku yang baik di tempat mereka bekerja nanti.

"Kuncinya teman-teman harus jujur, rajin, dan disiplin. Sulit mendapatkan pekerjaan saat ini," ucapnya.

Pendapatan mereka saat menjadi pemulung rata-rata sebesar Rp30 ribu. Itu sebabnya mereka juga kesulitan memiliki tempat tinggal dan memilih berada di kolong jembatan atau hanya tidur di trotoar.

Oleh karena itu, untuk sementara para pemulung yang dibawa Risma nantinya akan tinggal di Balai Karya Pangudi Luhur dan mendapatkan berbagai pelatihan.

Namun setelah mereka mandiri maka mereka akan ditempatkan di Rumah Susun Sewa (Rusunawa).

"Kemensos sediakan balai untuk tempat tinggal mereka sementara sebelum mereka mandiri. Kami akan siapkan tidak hanya balai di Bekasi dan Jakarta, tetapi juga balai-balai di seluruh indonesia," kata Risma.

PT. Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang memiliki tugas di bidang pembangunan infrastruktur industri konstruksi telah menyiapkan peluang kerja di lokasi proyek seluruh Indonesia.

Sebanyak 15 pemulung yang diantar langsung oleh Mensos akan disebar ke tiga lokasi proyek PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, yaitu di Cimanggis Depok, Bekasi dan Cibitung.

Kemensos juga saat ini sedang menyiapkan 12 orang lainnya untuk bekerja di PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Kemensos Twitter @musniumar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x