Rumah Kristen Gray Tak Ditemukan, Ditjen Imigrasi Kembali Melacak Keberadaannya

- 19 Januari 2021, 20:25 WIB
Foto rumah kayu milik Kristen Gray yang ia sewa dengan harga murah saat tinggal di Bali.
Foto rumah kayu milik Kristen Gray yang ia sewa dengan harga murah saat tinggal di Bali. /Twitter.com/@gastricslut/

POTENSIBISNIS – Ditjen Imigrasi kini telah berusaha kembali melacak keberadaan dari Kristen Gray.

Warga negara asing (WNA) yang viral karena mengajak WNA lainnya untuk datang ke Bali di masa pandemi.

Namanya mencuat ketika dia diperbincangkan karena thread di Twitter yang mengajak warga Amerika Serikat untuk pindah  ke Bali di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: UPDATE: Kasus Virus Corona di Indonesia Cetak Rekor Baru, per- 19 Januari 2021

Bukan hanya itu, hal yang membuat netizen Indonesia geram adalah ketika wisatawan asing tersebut kedapatan melanggar beberapa aturan tinggal di Indonesia dan terkesan melakukan upaya gentrifikasi di Bali.

Hal ini membuat masyarakat sangat resahm hingga akhirnya Ditjen Imigrasi turun tangan untuk memintai keterangan dari Kristen Gray.

Saat alamatnya di Banjar Penestanan Ubud Gianyar dikunjungi petugas imigrasi, mereka tidak menemukan keberadaanya disana.

Baca Juga: Banding Disetujui, Jerinx SID Dapatkan Sunat Hukuman Jadi 10 Bulan Penjara

Tetapi, dari seorang sponsor Kristen Gray yang bernama I GST NGR Widyantara, Kristen Gray disebutkan kini tinggal di Palm Terace Banjar Abang Kelod, Abang Karangasem.

I GST NGR Widyantara pun berjanji membantu pihak Ditjen Imigrasi untuk menghubungi Kristen Gray.

Tujuan dari petugas imigrasi mencari Kriste Gray adalah untuk memintanya datang ke Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar guna menjalani pemeriksaan.

Baca Juga: Banjir Bandang Gunung Mas Puncak Bogor, Warga Diminta Waspada Selama 3 Hari Kedepan

Diberitakan oleh Potensibisnis.com sebelumnya, Kristen pindah ke Bali setahun yang lalu bersama pasanganya, karena mengaku merasa kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan di Amerika Serikat.

Saat itu mereka datang ke Bali menggunakan visa wisata dan berencana untuk tinggal selama enam bulan.

Kristen merasa betah tinggal di Bali, karena kehidupannya di Bali dan Amerika sangat berbeda. Di Bali dia merasa bisa hidup mewah.

Baca Juga: Nadin Amizah Blunder? Ardhito Pramono: Enggak Ada yang Salah

"Pulau ini (Bali) luar biasa karena bisa mengakomodasi gaya hidup mewah kami dengan harga yang lebih murah,” kata Kristen

Di Bali, Kristen mengaku tinggal di sebuah rumah dengan harga sewa sekitar 400 dolar Amerika atau sekitar Rp5,6 juta per bulan.

Harga ini diakuinya jauh lebih murah ketimbang ia menyewa apartemen di Los Angeles yang dibanderol sekitar 1.300 dolar Amerika atau setara Rp18,3 juta.

Baca Juga: Jelang Fit and Proper Test Calon Kapolri, Begini Sikap Komjen Listyo Sigit Prabowo

"Saya membayar 1.300 dolar Amerika (Rp18,3 juta) untuk sebuah studio. Sedangkan di sini saya bisa mendapatkan rumah dengan biaya 400 dolar (Rp5,6 juta),” ucapnya.

Kristen juga mengaku bekerja sebagai desainer grafis selama di Bali dan mulai menikmati hidupnya yang dinilai lebih sehat.

Kristen juga menjual buku elektronik berjudul ‘Our Bali Life is Yours’ seharga USD30 atau sekitar Rp425 ribu.

Buku itu berisi cara untuk orang-orang asing bisa datang dan hidup di Bali saat pandemi Covid-19 sesuai dengan pengalamanya.

Masalah pun mulai muncul ketika dia mengajak WNA lain untuk pindah ke Bali dan mengikuti gaya hidupnya, di saat pandemi Covid-19.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah