Calon Kapolri Menguat, Begini Kriteria Yang Diharapkan PB Mathlaul Anwar

- 13 Januari 2021, 08:00 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PBMA) KH. Ahmad Sadeli Karim.
Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PBMA) KH. Ahmad Sadeli Karim. /Istimewa

POTENSIBISNIS - Pemberitaan terkait nama-nama calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) kian santer akhir-akhir ini.

Nama calon Kapolri menguat setelah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD membocorkan ke publik.

Mahfud MD membocorkan nama calon Kapolri melalui akun Twitter @mohmahfudmd beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Teridentifikasi 3 Korban SJ 182, Salah Satunya Co-pilot Fadly Satrianto

Mahfud MD sebagai ketua Komisi Kepolisian (Kompolnas) menyebut lima Komisaris Jendral Polisi (Komjen Pol) yang menjadi calon Kapolri.

Namun belakangan ini, dari lima nama calon Kapolri tersebut seolah mengerucut, setelah santer dibicarakan publik yang kemudian di duga mengarah pada dua Komjen.

Kedua calon Kapolri yang semakin menguat tersebut, diantaranya Boy Rafly Amar dan Komjen Listyo Sigit Prabowo.

Baca Juga: Suami Nindy Ayunda Diperiksa Terkait Kasus Narkoba, Polisi: Ditemukan Senpi dan 50 Peluru

Menyangkut hal tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PBMA), KH Ahmad Sadeli Karim turut berkomentar.

Akan tetapi, Ahmad tidak mau berkomentar banyak persoalan kedua nama calon Kapolri, menurutnya keduanya merupakan mantan Kapolda Banten dan itu kewenangan presiden.

"Saya masalah nama 'no comment'. Semua pernah jadi Kapolda Banten, Pak Listyo, Pak Boy Rafli. Itu terserah Presidenlah," kata Ahmad dikutip dari Antara, Selasa 12 Januari 2021.

Terkait kriteria calon Kapolri, Ahmad menyarankan Presiden Jokowi agar memilih yang bisa menciptakan suasana kondusif dan memberikan ketenangan ditengah masyarakat.

"Kita kan hanya saran saja sebagai rakyat biasa. Saya kira Presiden lebih tahu lah agar bagaimana suasana negara ini kondusif ke depan. Kita kan inginnya ketenangan," ungkapnya. 

Dengan begitu menurut Ahmad, Presiden Jokowi harus bijaksana dalam memilih calon Kapolri pengganti Idham Azis.

"Artinya, ya, tolong Presiden bijaklah dalam memilih seorang Kapolri. Mudah-mudahan dengan begitu ada kondusivitas bagi keamanan. Itu yang diharapkan," ucapnya.

Ahmad Sadeli Karim mengatakan, terciptanya ketenangan ditengah masyarakat sebab adanya stabilitas dan keamanan.

"Ada stabilitas ada keamanan. Rakyat tenang, tidak ada gejolak. Itu saja yang kita harapkan," ungkap Ahmad.

Lebih lanjut, Ahmad mengharapkan Kapolri yang akan terpilih nanti bisa menegakan hukum secara adil dan tidak pandang bulu.

"Lalu bagaimana menegakkan hukum secara adil. Menegakkan hukum seadil-adilnya, tidak pandang bulu," tegasnya. 

Lebih spesifik Ahmad menyebutkan bahwa, institusi Polri itu sebagai pengayom dan pelayan masyarakat di negara yang majemuk ini.

"Saya rasa kriteria Kapolri sudah jelas sebagai pengayom, sebagai pelayan bagi seluruh bangsa Indonesia yang majemuk dan ber-Bhinneka Tunggal Ika ini," jelasnya. 

Soal nama calon Kapolri yang mencuat di publik, Ahmad enggan mengomentari, sebab semua keputusan ada di tangan Presiden Jokowi. ***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah