Ruangan tersebut telah disterilisasi dan disiapkan khusus untuk menyimpan vaksin corona sinovac.
Kemudian akan dilakukan pengambilan sampel vaksin untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.
Baca Juga: Jokowi Setuju Pelarangan WNA Masuk Indonesia Diperpanjang Dua Pekan ke Depan
Menurut Kepala BPOM Penny K. Lukito, penerbitan EUA dilakukan setelah adanya kajian terhadap uji klinis fase III vaskin Covid-19 Sinovac.
Hal itu dilakukan di Bandung, dimana tingkat kemanjuran atau efikasi berdasarkan hasil uji klinis ini sebesar 65,3 persen.
Penny mengatakan, data yang digunakan dalam mendukung terbitnya izin darurat ini adalah data keamanan subjek uji klinis.
Baca Juga: Cek Fakta: Habib Rizieq Meninggal di Dalam Sel Tahanan, Ini Penjelasannya
Setelah hasil diamati setelah dua kali kali penyuntikan, data imunogenisitas atau kemampuan vaksin membentuk antibodi, dan data efikasi vaksin.
"Badan POM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergency, emergency use authorization untuk vaksin Covid-19 yang pertama kali kepada vaksin coronavac produksi Sinovac yang bekerja sama dengan PT Biofarma," kata Penny saat konferensi pers, dikutip Potensibisnis.com dari PMJNews.
Sementara berdasarkan data keamanan, kata Penny, vaksin Sinovac hanya menimbulkan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat dipulihkan kembali.