Amerika Serikat Tuduh Rusia, Intelijen AS : Mereka Harus Bertanggung Jawab

- 7 Januari 2021, 09:25 WIB
Ilustrasi Hacker
Ilustrasi Hacker /B_A/Pixabay

Serangan tersebut secara khusus melibatkan perusakan produk Orion SolarWind, yang kemudian didistribusikan ke komputer Windows milik sekitar 18.000 pelanggan.

Namun, tersangka peretas Rusia juga menyuntikan malware tambahan yang mampu memata-matai komputer dan mencuri file.

“Kami sejauh ini telah mengidentifikasi kurang lebih 10 badan pemerintah AS yang termasuk dalam kategori ini, dan sedang bekerja untuk mengidentifikasi entitas non-pemerintah yang juga mungkin terkena dampak,” kata pernyataan bersama tersebut.

Pelu Anda ketahui dampak serangan siber ini sangat besar, bahkan mampu mempengaruhi badan-badan penting di markasnya bintang film holywood itu, sebut saja seperti Departemen Keuangan AS, Departemen Luar Negeri, Departemen Perdagangan dan Departemen Energi menurut laporan The New York Times.

Kedua negara ini (Amerika Serikat dan Rusia), memang sering memiliki konflik antar negara.

Beberapa waktu yang lalu, pihak AS melalui Komando Luar Angkasa-nya (U.S. Space Command) juga sempat menuduh Rusia telah meluncurkan uji coba rudal anti-satelit untuk mempersenjatai ruang angkasa.

"Rusia meluncurkan rudal anti-satelit direct-ascent (DA-ASAT), yang dapat menghancurkan satelit kecil di orbit rendah Bumi," kata Komando Luar Angkasa AS (USSC) dalam sebuah pernyataan, Rabu, 16 Desember 2020 waktu setempat, seperti dikutip dari Pikiran-Rakyat.com. ***

Halaman:

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Pikiran Rakyat Selular.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah