TEGAS! BIN dan BSSN Ditantang Ungkap Penghina Pancasila, Wakil DPR: Ini Penghinaan

- 28 Desember 2020, 13:45 WIB
Lambang Negara Pancasila. Pernyataan tegas keluar dari muluk Wakil DPR RI, Aziz Syamsuddin saat tahu lambang negara Republik Indonesia, Burung Garuda dilecehkan. Belum diketahui secara pasti siapa yang membuat Burung Garuda dan parodi pelesatan lagu nasional itu dihinakan.
Lambang Negara Pancasila. Pernyataan tegas keluar dari muluk Wakil DPR RI, Aziz Syamsuddin saat tahu lambang negara Republik Indonesia, Burung Garuda dilecehkan. Belum diketahui secara pasti siapa yang membuat Burung Garuda dan parodi pelesatan lagu nasional itu dihinakan. /BPIP/via portal kudus/


POTENSIBISNIS – Pernyataan tegas keluar dari muluk Wakil DPR RI, Aziz Syamsuddin saat tahu lambang negara Republik Indonesia, Burung Garuda dilecehkan.

Belum diketahui secara pasti siapa yang membuat Burung Garuda dan parodi pelesatan lagu nasional itu dihinakan.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Badan Intelijen Negara (BIN) diminta segera menindaklanjuti dan menacri pelaku, yang diduga dari negera tetangga, Malaysia.

Baca Juga: 'Efek Domino' Kritikan Iwan Fals hingga Singgung Aparat Kepolisian

Wakil Ketua DPR RI, Aziz Syamsuddin mengutuk keras perbuatan yang melakukan penghinaan terhadap simbol negara.

Jubir Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah juga meminta pihak kepolisian Malaysia mengusut video parodi lagu Indonesia Raya yang diunggah kanal Youtube MY Asean.

Diberitakan sebelumnya, beberapa waktu lalu, sebuah kanal YouTube bernama MY Asean mengunggah video berjudul ‘Indonesia Raya Instrumental (Parody+Lyrics Video)’.

Baca Juga: Parodi Lagu Indonesia Raya Belum Dihapus? Wakil Ketua DPR Minta Ini pada Kemlu dan Kedubes Malaysia

Pada video yang beredar, tampak lambang Burung Garuda kebanggaan Indonesia digantikan oleh gambar kartun ayam.

Selain itu, dikutip dari berita prbandungraya.pikiran-rakyat.com berjudul "Didesak DPR hingga Kemlu, Kedubes Malaysia Pastikan Video Lagu Parodi Indonesia Raya Diselidiki

lirik lagu Indonesia Raya diplesetkan menggunakan kata-kata yang tidak sepantasnya, seperti ‘Indonesia Tanah Airku’ diubah menjadi ‘Indognesial Kesialanku’.

Baca Juga: KERAS! Iwan Fals 'Meraung' Lagi, Minta Pemerintah Segera Lakukan Langkah Darudat Ini

Di Youtube, video itu diketahui telah dihapus, namun tangkapan layarnya diunggah kembali oleh kanal dengan nama sama, MY Asean pada Minggu, 27 Desember 2020.

Terkait hal ini, Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin mengutuk dugaan penghinaan terhadap lagu kebangsaan Indonesia tersebut dan meminta Kemenlu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menindaklanjuti kejadian itu.

"Ini merupakan sebuah penghinaan terhadap simbol negara bangsa Indonesia. Lagu kebangsaan Indonesia Raya merupakan salah satu empat simbol negara selain bendera, bahasa, dan lambang negara," kata Azis Syamsuddin, seperti dikutip dari PMJ News.

"Kemenlu harus tegas menyampaikan nota diplomatik, mengirimkan surat protes kepada Pemerintah Malaysia. Dan pihak BSSN serta BIN dapat segera bekerja melakukan investigasi dan menggali informasi terhadap motif tersebut. Antarnegara tetangga perlu saling menghormati," tuturnya.

Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur telah melakukan respon terhadap munculnya parodi lagu Indonesia Raya di media sosial.

Berkoordinasi dengan Kemenlu, pihak KBRI di Kuala Lumpur telah meminya Polisi Diraja Malaysia (PDRM) untuk mengusut pelaku pembuat video yang meresahkan tersebut.

"Kita sudah ada komunikasi dengan Kemenlu dan memang pihak PDRM akan melakukan investigasi," kata Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar.

Pemerintah Malaysia melalui Kedubes Malaysia di Indonesia pun telah memastikan pihak berwenang sedang menyelidiki masalah tersebut.

Saat ini, pihak kepolisian Malaysia pun telah menanggapi dan melakukan investigasi terkait kasus itu.***prbandungraya.pikiran-rakyat.com/Najla Firdaus

 

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: PR Bandung Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah