Network
POTENSIBISNIS - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil usai berbalas cuitan di sosial media dengan Menko Polhukam Mahfud MD terkait kasus Imam FPI Habib Rizieq Shihab (HRS).
Kini Kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil) itu kembali menjadi sorotan publik. Hal tersebut lantaran dirinya, membalas komentar netizen.
Kang Emil menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh akun @faberegol, yang berharap Kang Emil memberantas radikalisme.
Baca Juga: Pilkada 2020 Usai, Perselisihan Ke MK Dimulai, Berikut Daftar Sengketa Yang Akan Diurai
Hingga kabar nama putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka menjadi trending topik di sosial media Twitter.
Sebagaimanad diketahui, Gibran telah memenangkan Pilkada 2020 di Kota Suarakarta (Solo) sebagai Wali Kota terpilih.
Akan tetapi, kali ini yang membuat namanya kembali ramai dibicarakan, yakni nama Gibran dikaitkan dengan kasus eks Mensos Juliari P Batubara.
Baca Juga: Juliari P Batubara Lolos Hukuman Mati, Sebab KPK Kenakan Pasal Ini
Gibran langsung mencuat dikarenakan, ia ditudinng merekomendasikan pencetakan goodie bag untuk bansos Covid-19 ke PT Sritek.
Kutipan tersebut merupakan dua dari lima kabar populer di kalangan pembaca PotensiBisnis.com pada Selasa, 22 Desember 2020. Simak selengkapnya;
1. Singgung Jumlah Peluru, Komnas HAM Lihat Foto 6 Laskar saat Sebelum Diautopsi, Begini Kondisinya
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendapatkan foto jenazah 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI) ketika belum diautopsi oleh dokter Polri.
Menurut Komnas HAM, kondisi jenazah sebelum diautopsi ini sangat penting untuk mengidentifikasi peristiwa kematian korban.
"Kami ditunjukkan foto pertama kali sebelum tindakan dan itu adalah posisi paling penting, sehingga memang ya itu menunjukkan orisinalitas," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam usai menggali keterangan dokter Polri di Jakarta pada Kamis.
Baca Selengkapnya: Singgung Jumlah Peluru, Komnas HAM Lihat Foto 6 Laskar saat Sebelum Diautopsi, Begini Kondisinya
2. 'Beraninya' di Medsos, Ketua Progres 98 Tantang Mahfud MD Hentikan Kegaduhan yang Kian Membesar
Kegaduhan yang terjadi saat ini dinilai Ketua Progres 98, Faizal Assegaf akan semakin memberas jika segera ditangani.
Faizal Assegaf pun keras menyoroti cara-cara Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam), Mahfud MD, yang justru "beraninya" cuma di media sosial.
Yang terbaru adalah pada Jumat, 18 Desember 2020, telah terjadi aksi 1812 yang menuntut dibebaskannya Imam Besar Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Baca Selengkapnya: 'Beraninya' di Medsos, Ketua Progres 98 Tantang Mahfud MD Hentikan Kegaduhan yang Kian Membesar
3. Terungkap, Ridwan Kamil Sebut Satu Diantara Anggota Keluarganya Dibunuh oleh Organisasi Ini
Setelah berbalas cuit di media sosial Twitter dengan Menko Pulhukam Mahfud MD soal biang kerumunan yang terjadi, Ridwan Kamil kembali jadi sorotan publik usai dirinya membalas satu diantara komentar netizen.
Gubernur Jawa Barat ini menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh akun @faberegol yang berharap Ridwan Kamil memberantas radikalisme.
Selain itu, Ridwan Kamil juga diminta agar jangan mendukung Kardun.
Baca Selengkapnya: Terungkap, Ridwan Kamil Sebut Satu Diantara Anggota Keluarganya Dibunuh oleh Organisasi Ini
4. GIBRAN TRENDING! Anak Jokowi Diduga Terseret Skandal Korupsi Bansos, Politisi PKS Dukung KPK
Saat ini sedang trending di Twitter mengenai pemberitaan satu media nasional yang memberitakan putra pertama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Namun, yang diberitakan sudah bukan lagi soal menang pilkada, melainkan dugaan keterlibatan si sulung Jokowi ini dalam pusaran skandal korupsi bantuan sosial (Bansos).
Nama Gibran langsung menjadi trending di media sosial Twitter lantaran merekomendasikan PT. Sritex untuk ikut terlibat bagi-bagi jatah Bansos. PT. Sritex diduga menangani proyek pembuatan tas sembako bantuan sosial.
Baca Selengkapnya: GIBRAN TRENDING! Anak Jokowi Diduga Terseret Skandal Korupsi Bansos, Politisi PKS Dukung KPK
5. Gus Yaqut Singgung 6 Laskar Didor, Minta Bersihkan Aktor atau Kelompok Teror yang Pakai Baju Ormas
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut mengingatkan, Indonesia adalah negara demokrasi.
Sehingga siapa saja boleh melakukan kritik, bahkan berdemonstrasi dalam kolidor yang sudah ditentukan.
Pihaknya mendukung TNI-Polri mengambil tindakan hukum secara tegas kepada semua perongrong NKRI dan pemecah belah persatuan bangsa.
Baca Selengkapnya: Gus Yaqut Singgung 6 Laskar Didor, Minta Bersihkan Aktor atau Kelompok Teror yang Pakai Baju Ormas
