POTENSIBISNIS - Sejumlah warga masih enggan mengungsi karena merasa bahwa Gunung Merapi tidak akan meletus sebelum mahluk ini muncul.
Warga Lereng Merapi di Daerah Desa Jrakah Kecamatan Selo Boyolali, Jawa Tengah, sudah dianjurkan untuk mengungsi oleh BPBD Boyolali.
Mereka enggan mengungsi karena memiliki keyakinan turun temurun saat Gunung Merapi erupsi.
Baca Juga: Memanas! Habib Rizieq Akan Dibawa Paksa Polisi Besok, Jika Lakukan Hal Ini
Baca Juga: Mengejutkan, Habib Rizieq akan Diselesaikan dengan Cara Ini oleh Jokowi
Baca Juga: Megawati Bungkam saat Bendahara Partai Korupsi Bansos, Rocky Gerung: Saya Angkat Dia dari Kolam
Warga desa itu masih meyakini tanda-tanda alam sejak kecil apabila Gunung Merapi Meletus.
Satu diantara tokoh masyarakat Desa Jrakah, Dusun Dukuh Sepi, Atmo Pawiro Singat (77) mengungkapkan pengalaman hidupnya yang tinggal di lereng Gunung Merapi.
Baca Juga: Terungkap, Grace Batubara Menyesal Jadi Istri Mensos Juliari, Pilih Jadi Istri Pengusaha
Mantan Ketua RW Dukuh Sepi itu mengakui bahwa terdapat tanda-tanda khusus manakala Gunung Merapi meletus.
Mahluk Tersebut Diantaranya
1. Burung
2. Kera
3. Lutung
4. Celeng atau Babi Hutan
Hal itu diungkapkan oleh Atmo bahwa warga masih percaya jika mahluk tersebut belum turun gunung, maka kemungkinan gunung merapi tidak berpotensi meletus.
"Biasanya binatang yang menghuni hutan lereng Merapi sudah pada turun ke permukiman warga. Seperti burung, kera, lutung dan celeng (babi hutan)," ungkap dalam Bahasa Jawa, beberapa waktu yang lalu dikutip PotensiBisnis.com.
Baca Juga: Megawati Sempat 'Adu Mulut'dengan Ahok, Ada Apa?
Baca Juga: Terungkap! Megawati Minta Ini ke Mensos Juliari dan Para Kader PDIP yang Punya Jabatan Politik
Baca Juga: Megawati Sempat Guyon saat Dilockdown oleh Puan Maharani: Ya Iyalah, Kamu Ini Siapa?
Pria yang akrab disapa Mbah Atmo ini juga menjelaskan bahwa hewan-hewan tersebut akan turun manakala Gunung Merapi sudah Erupsi.
Namun, hingga kini Atmo belum menemukan tanda tanda mahluk tersebut turun gunung.
Sehingga warga pun masih bertahan di rumah masing-masing meskipun Merapi sudah dinaikan statusnya ke Siaga, kecuali yang sudah lansia dan balita sudah dievakuasi ke Balaidesa.
Selain itu, Gunung Merapi apabila hendak erupsi, maka sering terjadi gempa dengan kekuatan yang cukup besar, disertai dentuman dari puncak gunung.
"Biasanya Lindu (gempa) besar terus-menerus sampai lima kali. Sama suaranya gemuruh," ungkap Atmo.
Dengan kondisi seperti ini warga tidak akan berfikir panjang biasanya akan langsung mengungsi, ke tempat tempat yang lebih aman.***