Lebih lanjut dalam laman tersebut, dijelaskan pula bahwa Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) Kemenag, Muchlis M Hanafi menerangkan bahwa terjemahan Al-Quran tersebut merujuk kepada edisi revisi 2002 Terjemahan Al-Quran Kementerian Agama yang mendapat tanda tashih dari LPMQ.
Kata awliya menurut Muchlis, di dalam Al-Quran disebutkan sebanyak 42 kali. Keseluruhannya diterjemahkan beragam sesuai dengan konteksnya.
Baca Juga: Juliari Benarkan Pejabat Kemensos Eselon III Diamankan KPK
Dalam Terjemahan Al-Quran Kementerian Agama edisi revisi 1998-2002, diantaranya memiliki terjemahan yang berbeda. Diantaranya dalam surah Ali Imran [3] ayat 28, an-Nisa [4] ayat 139 dan 144, serta al-Maidah [5] ayat 57, misalnya, kata awliya diterjemahkan sebagai pemimpin. Sedangkan dalam surah al-Maidah [5] ayat 51 dan al-Mumtahanah [60] ayat 1, diartikan dengan teman setia.
“Dalam surah at-Taubah [9] ayat 23 dimaknai dengan pelindung, dan dalam surah an-Nisa [4] diterjemahkan dengan teman-teman,” ujar Muchlis.
Baca Juga: Cek Fakta: Menko Polhukam Mahfud MD Dipecat Presiden Jokowi, Begini Fakta Selengkapnya
Terjemahan Al-Quran Kemenag, sudah mengalami dua kali proses perbaikan dan penyempurnaan pada tahun 1989-1990 dan 1998-2002.
Dalam proses perbaikan dan penyempurnaan terjemahan Al-Quran Kemenag itu dilakukan oleh para ulama dan ahli di bidangnya, sementara Kemenag bertindak sebagai fasilitator.***