POTENSIBISNIS - Gunung Merapi mengalami peningkatan status sejak 5 November 2020 dari waspada ke level siaga.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan aktivitas Gunung Merapi terus alami peningkatan.
BPPTKG melaporkan bahwa sudah terjadi 21 gempa guguran merapi dan suara gemuruh yang terdengar jelas.
Baca Juga: Jejak Kaki Mahluk Misterius Gunung Merapi Berhasil Tembus Beton, Sempat Gegerkan Warga Sleman
Gempa, suara gemuruh tersebut terasa dan terdengar jelas di pos pengamatan Babadan dan Kaliurang.
“Guguran masih terus terjadi namun tidak mempengaruhi kondisi magma,” terang Kepala BPPTKG Hanik Humaida, dalam pernyataannya kepada wartawan, Selasa 24 November 2020 sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari PmjNews.com.
Kenaikan aktivitas gunung yang terjadi di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta menurut Hanik, menandakan erupsi semakin dekat.
Baca Juga: Tepis Isu Habib Rizieq Corona, Wasekum FPI: Beliau Sehat, Pemerintah Tak Pelu Reptot Istimewakan HRS
Sementara untuk kepastian akan terjadi erupsi gunung merapi, belum bisa diprediksi dengan tepat.
Pihak BPPTKG masih terus melakukan pemantauan untuk memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa alam Erupsi Gunung Merapi kali ini.
Hasil pengamatan BPPTKG tercatat pada pukul 06.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB terjadi 21 gempa guguran.
Selain itu, lima kali suara guguran terdengar jelas dari pos pengamatan Babadan, Magelang dan Kaliurang, Sleman.
Hanik menjelaskan gempa embusan sudah terjadi 24 kali, sementara 17 kali gempa vulkanis dibarengi gempa fase sebanyak 207 kali.
Oleh karena itu, masyarakat segera bersiap dengan skenario terpahit dan tetap berhati-hati.
“Gempa embusan tercatat 24 kali, gempa vulkanis dangkal 17 kali, gempa fase banyak 207 kali,” tegasnya.
Baca Juga: Viral, Pria Berseragam TNI Jadi Pengawal Artis Keturunan yang Lagi Pacaran dan Pamer Alpard
Baca Juga: Segera Daftar PPPK Kemendikbud, Ini Cara dan Syarat Lengkapnya
Baca Juga: Simak Langkah agar Jantung Tetap Sehat Mulai Lakukan Hal Ini
Masyarakat di imbau jaga jarak aman selama 5 KM dari puncak merapi, selain itu bersikap tenang dan tidak panik serta menunggu informasi BPPTKG merupakan cara terbaik yang harus dilakukan oleh masyarakat.
Patuh dengan komando Pemerintah Daerah setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merupakan cara terbaik untuk menyelamatkan diri dari erupsi Gunung Merapi.***