Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Masih Terjadi, Waspada 7 Tanda Ini Memungkinkan Meletus Kapan Saja

18 November 2020, 18:36 WIB
Aktivitas hembusan asap putih Gunung Merapi terlihat di wilayah Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (16/11/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per enam jam pada pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB terjadi 21 gempa guguran, 16 kali gempa hembusan, 65 kali fase banyak dan 12 kali gempa vulkanik dangkal. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp. /Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

POTENSIBISNIS - Status Gunung Merapi hingga saat ini masih dalam level III atau siaga, pada Rabu 18 November 2020, dilaporkan masih menunjukkan berbagai aktivitas vulkanik.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaa Geologi (BPPTKG), yang melakukan pemantauan atas aktivitas Gunung Merapi melaporkan sudah 91 kali gempa guguran terjadi.

Seperti diketahui Gunung Merapi ini termasuk salah satu gunung aktif di Indonesia yang letaknya berada di perbatasana Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Trans 7 Malam Ini, Mata Najwa: 'Pilah Pilih Urus Pandemi' Pukul 20.00 WIB

Berdasarkan laporan BPPTKG, Gunung Merapi pada hari Senin 16 November 2020 kmarin teramati dari Pos Babadan Magelang adanya asap sulfatara setinggi 50 meter.

Asap tersebut teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak Gunung Merapi pada periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.

Berdasarkan hasil laporan BPPTKG terdengar suara guguran yang tercatat pos pengamatan.

Baca Juga: Menko Airlangga: Digitalisasi UMKM Merupakan Agenda Besar Pemerintah

Suara guguran terpantau intensitas sedang dari pos Babadan sebanyak satu kali. Sedangkan pada periode pengamatan sebelumnya, Minggu 15 November 2020 pukul 18:00-24:00 WIB, terdengar suara guguran 2 kali dengan intensitas lemah hingga sedang.

Seperti dikabarkan PotensiBisnis.com sebelumnya, berdasarkan laporan harian BPPTKG pada Senin 16 November 2020 sebagai berikut

Meteorologi

Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat. Suhu udara 14-20.7 °C, kelembaban udara 66-87 %, dan tekanan udara 627.6-688.27 mmHg.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Ekonomi Digital Memiliki Potensi yang Besar di Indonesia

Visual

Gunung Merapi terlihat jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.

Terdengar suara guguran sedang dari pos Babadan sebanyak 1 kali. Kegempaan

Guguran

(Jumlah : 25, Amplitudo : 4-65 mm, Durasi : 13.6-52.1 detik)
Hembusan (Jumlah : 14, Amplitudo : 3-54 mm, Durasi : 11.1-37.1 detik)

Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 73, Amplitudo : 3-30 mm, S-P : 0.3-0.41 detik, Durasi : 4.92-12.5 detik)

Baca Juga: Rekomendasi 10 Film akan Tayang pada Akhir November Saksikan Melalui Layanan Nonton Streaming

Vulkanik Dangkal (Jumlah : 9, Amplitudo : 40-75 mm, Durasi : 17.2-44.5 detik)
Tektonik Jauh (Jumlah : 1, Amplitudo : 3 mm, S-P : tidak terbaca, Durasi : 92.4 detik).

Gunung api yang aktif dan sedang memunculkan sebagian tanda-tandanya, perlu diketahui dan mengenali tanda-tanda berikut ini jika gunung api akan meletus sebagaimana dirangkum PotensiBisnis.com dari berbagai sumber:

1. Suhu pada Kawah dan Sekitarnya Meningkat

Suhu meningkat tersebut tentu akan dirasakan oleh penduduk sekitaran gunung berapi, yang mana suhu menjadi lebih panas disebabkan oleh aliran magma.

Dan magma tersebut merambat ke arah kawang gunung, jarak magma panas yang lebih dekat dengan permukaan bumi mempengaruhi lapisan tanah, sehingga suhu meningkat dan lebih panas.

Jika ada tanda-tanda seperti itu di dekat gunung, sebaiknya mewaspadai kondisi tersebut dan segera menjauh dari sekitaran gunung tersebut.

2. Binatang Hutan Turun Gunung

Binatang dalam hutan tentunya sangat peka dengan keadaan panas tersebut, dengan suhu panas yang disebabkan oleh magma tersebut.

Tentunya binatang-binatang akan merasa tidak nyaman dengan keadaan suhun yang memanas, dan biasanya akan berbondong-berbondong turun gunung.

Mereka pun akan menuju tempat-tempat yang dirasa lebih sejuk seperti kaki gunung, sehingga warga sekitar gunung jika melihat tanda tersebut perlu waspada.

Karena hal itu bisa sebagai tanda suhu di atas gunung panas dan ada kemungkinan gunung tersebut akan meletus.

3. Sumber Air Mengering

Disebabkan oleh lapisan yang memanas akibat magma yang merambat dari perut bumi, hingga mengakibatkan sumber-sumber air di sekitaran gunung berapi akan kering.

Seperti sifat air akan sangat cepat menguap karena adanya panas, begitu juga dengan air yang melewati lapisan-lapisan bawah tanah.

Oleh karena itu, menjadikan air yang belum sampai ke tujuan, air itu akan menguap karena panas bumi.

Nah jika ada tanda-tanda sepeti itu mulai terlihat, wapada kalau gunung tersebut bisa jadi akan meletus dengan ditandai hal itu.

4. Terjadi Gempa Vulkanik

Tanda-tanda gempa vulkanik, ini yang cukup terasa di kalangan penduduk yang berada disekitaran lereng gunung berapi yang akan meletus.

Semua itu terjadi karena magma yang berada dala perut bumi yang semakin aktif, selain menimbulkan panas, suara gemuruh dan juga getaran-getaran yang sering terjadi dengan intensitas gempa yang cukup tinggi.

Jika terjadi tanda-tanda tersebut, maka waspada tetap siaga mengikuti imbauan petugas daerah setempat.

Getaran yang ditimbulkan sampai pada permukaan bumi tidak terlalu besar pada umumnya lebih kecil dan gempa tektonik.

5. Suara Gemuruh

Sura gemuruh yang keluar dari gunung berapi tersebut intensitasnya akan semakin sering, jika gunung tersebut semakin dekat dengan kemungkinan meletus.

Tanda-tanda ini perlu diwapadai karena peningkatan aktivitas magma yang berada di perut buni sehingga menimbulkan suara gemuruh berasal dari gunung tersebut.

Suara gemuruh yang ditimbulkan saat kemungkinan gurung berapi akan meletus biasanya terdengar pada malam hari, bahkan tidak hanya satu kali saja namun bisa berkali-kali.

6. Keluar Awan Panas

Tanda-tanda berikut ini sebagai tanda jika gunung berapi akan meletus, yakni tampak keluar awan panas.

Kepulan asap yang keluar dari kawah gunung berapi tersebut menandakan aktivitas magma semakin tinggi dan sudah siap untuk meletus.

Warna asap yang keluar pun terkadang berwarna coklat ataupun putih dengan kepulan asap yang sangat besar, itu merupakan awan pasan yang berasal dari magma.

Magma tersebut mengeluarkan uap yang keluar dari kawah gunung berapi, awan panas tersebut sangat berbahaya bisa membinasakan makhluk hidup disekitarnya.

7. Hujan Abu

Turunnya hujan abu ini merupakan sebuah tanda gunung berapi akan meletus ataupun sudah mengalami erupsi dan memungkinkan akan meletus dengan daya yang sangat besar.

Hal tersebut merupakan tanda-tanda yang paling bahaya dan harus segera dihindari. Hujan abu tersebut seperti awan panas, dan abu tersebut berasal dari perut bumi terbawa saat letusan.

Karena material abu cukup ringan, jadi sangat mudah terbang kemana saja sesuai arah angin, sehingga jangkauan hujan abu itu pun bisa jauh kemana-kamana.

Demikian beberapa tanda-tanda jika gunung akan meletus ditandai dengan kejadian alam, walaupun terkadang tak bisa diprediksi, akan tetapi dengan tanda-tanda tersebut manusia diberikan sinyat untuk mewaspadai dan berhati-hati dengan segera mengambil tindakan untuk segera menyelamatkan diri.***

Editor: Pipin L Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler