Terungkap! Sebut-Sebut Jokowi Pernah Curigai SBY Sebagai Dalang Aksi Bela Islam

24 Oktober 2020, 15:12 WIB
Rizal Ramli sebut demokrasi dan penegakan hukum di Indonesia amburadul: Rizal Ramli sebut banyak birokrat yang brengsek karena lakukan korup di berbagai daerah maka UU Ciptaker hanya regulasi tidak ada stimulus. /Tangkap layar channel YouTube Karni Ilyas

POTENSI BISNIS - Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf sudah lewat satu tahun di periode ini. Banyak sudah sederet tokoh memberikan tanggapannya. Termasuk Rizal Ramli yang kali ini memberikan tanggapan.

Rizal Ramli lebih menyoroti cara pandang orang-orang di sekitar Jokowi terhadap politik Islam yang terkesan buruk. Ia menyebut, sebagian dari lingkaran presiden adalah Islamofobia.

Rizal Ramli membagikan ceritanya selama menjabat di pemerintahan dan hubungannya dengan Presiden Jokowi, termasuk ia pun membuka beberapa percakapannya dengan Jokowi. Salah satu yang cukup mengejutkan, Rizal menyebut Jokowi pernah mencurigai SBY sebagai dalang di balik rangkaian Aksi Bela Islam yang dimulai pada bulan Oktober 2016.

Baca Juga: Mendadak Jokowi Telepon Luhut untuk Menanyakan Suatu Hal, Intip Pembicaraannya!

Hal tersebut ia ungkapkan dalam video bertajuk "Karni Ilyas Club - Rizal Ramli 'Pak Jokowi Lebih Dengar Saya'" yang diunggah di kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Jumat, 23 Oktober 2020. Sebagaimana dilansir dari laman Portal Jember dengan judl "Terbongkar! Jokowi Disebut Pernah Curigai SBY Sebagai Dalang Aksi Bela Islam, Modalnya Rp100 Miliar".

"Dari sisi politik, ini kan yang lucu, diojok-ojokin terus Islam, Pak Jokowi-nya sih mungkin gak terlalu, tapi orang di sekitarnya itu Islamofobia," ujar Rizal.

Rizal mengatakan, Meski mayoritas beragama Islam, orang-orang di sekitar Jokowi kebanyakan tidak suka dengan politik Islam. Ia pun membuka beberapa percakapan bersama presiden, salah satunya adalah pertanyaan terkait aksi 411 dan 212.

Baca Juga: Sandiaga Uno Bongkar Alasan Keluarkan Uang Rp1 T demi Terjun ke Dunia Politik

"Saya ketemu sama dia (Jokowi) sebelum 212. Pak Jokowi nanya (kepada Rizal Ramli), 'Mas Rizal, siapa di belakang 411, 212? Kayaknya, berdasarkan laporan intel ini bakal keluar tiga juta orang'," ungkap Rizal.

Dengan pertanyaan presiden tersebut, Rizal Ramli pun balik bertanya kepada presiden Jokowi. Kemudian Rizal Ramli mengutarakan, Jokowi menyebut nama SBY sebagai dalang di balik aksi tersebut.

"Menurut laporan intel ada bandarnya. (Menurut laporan tersebut) SBY, habiskan 100 miliar," ujar Rizal menirukan perkataan Jokowi saat itu.

Baca Juga: Arya Sinulingga: Seperti Vaksin Polio dan Cacar, Penjelasan Vaksin Covid-19 Hanya untuk Mencegah

Rizal pun bercerita bahwa Presiden Jokowi juga mengaku bahwa informasi tersebut didapatkanya juga dari Luhut Binsar Panjaitan.

Rizal Ramli yang merasa memiliki kedekatan dengan SBY, menolak mentah-mentah informasi tersebut. Menurut Rizal, SBY adalah orang yang pelit, jadi tidak mungkin SBY mau menghabiskan uang hingga ratusan miliar.

Rizal pun menjelaskan kepada Presiden Jokowi, Aksi Bela Islam saat itu merupakan aksi organik. Setiap orang yang berpartisipasi dalam aksi tersebut tergerak atas dasar kesadarannya masing-masing.

Rizal bercerita, Presiden Jokowi merasa sudah baik kepada kelompok Islam. Ia kerap membantu kepentingan mereka.

Baca Juga: Fakta Unik Mahar Politik Rp100 Ribu Calon Bupati di Riau, KPU: Tidak Boleh Main Main

"Iya satu segi bantu, tapi tangan yang lain, tangan orang yang Islamofobia, gebukin terus," jawab Rizal.

"Jangan ganggu tradisi dan agama, maka kamu (pemerintahan) akan baik-baik saja. Tapi ada saja Islamofobia di sekitar Jokowi," beber Rizal, mengingat perbincangannya dengan Presiden Jokowi.

Padahal kata Rizal, sebagai negara Pancasila, tidak ada yang boleh phobia Islam, fobia Katholik, dan fobia terhadap agama lainnya.***(Mohammad Syahrial/Portal Jember)

Editor: Abdul Mugni

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler