Proyek Pembangunan Jembatan Rp3,4 Miliar di Sukaresmi Kabupaten Bogor Mangkrak, Warga Terlantar

11 Juni 2024, 14:50 WIB
ILUSTRASI - Pembangunan jembatan yang didanai oleh anggaran PUPR Kabupaten Bogor tahun 2023 di Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, terhenti. /freepik/Kireyonok_Yuliya

POTENSI BISNIS – Pembangunan jembatan yang didanai oleh anggaran PUPR Kabupaten Bogor tahun 2023 di Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, terhenti.

Proyek senilai Rp3,4 miliar ini telah menyebabkan terganggunya akses warga di perbatasan Sukaresmi dan Ciomas.

Proyek ini, yang dikerjakan oleh PT Chikal Bakal Mandiri dan diawasi oleh konsultan PT Nasuma Putra, mengalami mangkrak. Hal ini memicu keluhan dari warga setempat yang merasa sangat dirugikan.

Baca Juga: Raffi Ahmad Diduga Langgar Aturan AMDAL untuk Pembangunan Beach Club di Gunungkidul

"Proyek ini merugikan kami, biasanya kami mengirim barang dan berbelanja menggunakan mobil, sekarang tidak bisa," ujar Eman (40), seorang pembuat sandal dari Sukaresmi, yang mengungkapkan kekesalannya kepada Harian Bogor Raya.

Ebed (50), warga RT 4/13 Desa Sukaresmi, juga menyampaikan keluhannya. "Warga sangat dirugikan sekali. Dulu saya berjuang supaya ada jembatan penyeberangan khususnya bagi kampung saya. Sekarang, jembatan malah terbengkalai. Saya khawatir kejadian jembatan bambu ambruk dulu terulang lagi. Harapan saya, proyek ini harus segera dikerjakan, jangan sampai ditunda-tunda," ujar Ebed pada Selasa, 11 Juni 2024.

Proyek jembatan ini saat ini hanya beralaskan papan, sehingga membahayakan pengguna sepeda motor dan belum bisa dilalui kendaraan roda empat.

Hal ini menambah kesulitan bagi warga yang bergantung pada akses ini untuk kegiatan ekonomi mereka, terutama para pengrajin sandal.

Kepala Desa Sukaresmi, Lulu Rukmana, mengakui telah menanyakan kelanjutan proyek ini ke UPT Jalan PUPR.

Baca Juga: Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia vs Filipina Hari Ini, Skuad Garuda Wajib Mendulang Tiga Poin untuk Menang

"Kami sudah menanyakan ke UPT Jalan dan insya Allah proyek ini akan diteruskan tahun ini. Kami berharap agar cepat selesai supaya masyarakat bisa beraktivitas kembali," ujar Lulu.

Dia juga menambahkan bahwa pihak kecamatan sudah menyampaikan bahwa proyek akan dilanjutkan tahun ini.

"Kami meminta masyarakat untuk sabar karena anggaran pembangunan jembatan ini berasal dari kabupaten, bukan dari desa," tambah Lulu.

Proyek yang mangkrak ini menjadi perhatian serius karena dampaknya yang signifikan terhadap kehidupan warga setempat.

Harapannya, dengan adanya perhatian dari pihak berwenang, pembangunan jembatan ini dapat segera diselesaikan.***

Editor: Mutia Tresna Syabania

Tags

Terkini

Terpopuler