Presiden Jokowi : RAPBN Harus Antisipasi Ketidakpastian Ekonomi Dunia

15 Agustus 2020, 06:30 WIB
Presiden Jokowi saat berpidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR di Gedung Nusantara Komplek Senayan, Jakarta Jumat, 14 Agustus 2020. //Twitter- @jokowi

POTENSI BISNIS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Rancangan Undang-undang tentang APBN tahun Anggaran 2021 dalam rapat tahunan DPR RI.

Ia menyampaikan asumsi dasar ekonomi makro serta sejumlah kebijakan yang akan diambil untuk tahun medatang 2021.

Jokowi menilai, bahwa program pemulihan ekonomi masih akan diteruskan bersmaan dengan reformasi di berbagai bidang.

Baca Juga: Jokowi Anggarkan Rp169,7 Triliun untuk Kesehatan, Termasuk Vaksin Covid-19 hingga Iuran BPJS

"Ketidakpastian global maupun domestik masih akan terus terjadi. Karena akan banyak ketidakpastian, RAPBN harus mengantisipasi ketidakpastian ekonomi dunia," kata Jokowi dalam Pidato Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat 14 Agustus 2020.

Seperti dilansir PotensiBisnis.com dari WataEkonomi, oleh karena itu, lanjut Jokowi, RAPBN 2021 diarahkan untuk empat hal, yaitu pertama mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19.

Kedua mendorong reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas, inovasi, dan daya saing ekonomi.

Kemudian yang ketiga, mempercepat transformasi ekonomi menuju era digital dan keempat, pemanfaatan dan antisipasi perubahan demografi.

Baca Juga: Presiden Jokowi : Tahukah Anda, dari Daerah Mana Gerangan Busana Adat yang Saya Kenakan Ini?

"Pemerintah pun mengusung tema kebijakan fiskal 2021 yaitu percepatan pemulihan ekonomi dan penguatan reformasi," ucapnya.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan, bahwa asumsi ekonomi makro yang dipergunakan pemerintah adalah sebagai berikut.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2021 diperkirakan mencapai 4,5- 5,5 persen dengan konsumsi dan investasi akan sebagai motor penggerak utamanya.

Sementara itu, inflasi akan tetap dijaga pada tingkat 3,1 persen untuk mendukung daya beli masyarakat.

Baca Juga: Sambut HUT ke-75 Kemerdekaan RI, Program Ketahanan Pangan Gelar Panen Perdana

Selanjutnya, nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp14.600 per-dolar Amerika Serikat. Untuk suku bunga SPN 10 tahun diperkirakan berada di tingkat 7,29 persen.

Asumsi untuk harga mintak mentah (ICP) diperkirakan US$45 per barel. Sementara, untuk lifting atau produksi minyak ditetapkan 705 ribu barel per hari dan gas sekitar 1,007 juta barel setara minyak per hari.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler