Pasar Modal Indonesia Diserbu Investor saat Badai Pandemi Menghantam, OJK Tercengang

10 Agustus 2020, 19:11 WIB
Otoritas Jasa Keuangan /facebook/otoritas jasa keuangan

POTENSI BISNIS - Dunia Investasi pasar modal di Indonesia namkanya masih sangat diminati dan terus mengalami tren naik. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, Investor pasar modal di indonesia mengalami kenaikan 3 kali lipat. 

Laporan mencatatkan bahwa pada Bulan Juli 2020 PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sejumlah 3,02 juta investor saham, reksa dana, dan obligasi mengalami pertumbuhan sebanyak 22 persen dibandingkan dengan tahun 2019.
Menurut Data yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia dari total pertumbuhan jumlah investor, sektor terbanyak berada di reksa dana.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen dalam konferensi pers peringatan HUT aktivasi Pasar Modal Indonesia, Senin 10 Agustus 2020 "Sebenarnya di setiap produk memang di antara SID atau rekening yang terkait reksa dana memang tumbuh paling besar dibanding SID di saham," katanya.

Baca Juga: Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lebak Bujuk Warga Maksimalkan Potensi Bisnis Hidroponik

Dikutip PotensiBisnis.com dari wartaekonomi Pertumbuhan investor reksa dana paling besar disebabkan jumlah infrastruktur dari sisi distribusinya semakin luas. Kini, produk reksa dana tidak hanya ditawarkan melalui institusi terkait pasar modal tapi perbankan hingga fintech.

Hoesen menjelaskan jika jumlah investor pasar modal yang melonjak tersebut disebabkan oleh pandemi Covid-19. Dengan keterbatasan berinteraksi secara langsung menjadikan minat masyarakat menjadi investor pasar modal semakin tinggi.

Kesadaran untuk berinvestasi dirasakan oleh masyarakat Indonesia, buntu kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar, lalu New Normal yang dikeluarkan pemerintah akibat pandemi. 

Pihak Otoritas Jasa Keuangan tidak menyangka bahwa akan terjadi kenaikan ditengah orang tidak bisa beraktifitas secara normal. Perkiraan kenaikan akan terjadi dalam satu tahun tiba tiba bisa tembus hanya dalam beberapa bulan.  

"Kita tidak berpikir 3 juta investor itu dicapai di bulan ini. Sebetulnya harusnya 3 juta itu bisa dicapai di tahun depan. Ini di luar ekspektasi kita, ternyata publik membutuhkan investasi sepertinya di era pandemi ini. Ini mungkin sisi baik adanya pandemi COVID-19," terangnya.

Baca Juga: Kemenkop Jalin Kerjasama dengan Gojek untuk Transformasi UMKM Digital

Namun, jumlah rata rata harian investor ritel saham yang melakukan transaksi di Juli 2020 mengalami kenaikan sebeesar 82,4% dibandingkan dengan bulan Maret 2020 dari 51 ribu menjadi 93 ribu investor.

Angka investor ritel yang bertransaksi di bulan Juli tersebut termasuk dalam kategori di atas rata-rata investor aktif ritel sejak awal tahun 2020 yang sebanyak 65 ribu investor ritel per bulannya.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler