CEK FAKTA: Klaim Gagal Ginjal Akut Muncul Akibat Vaksin Covid-19? Simak Penjelasannya

22 Oktober 2022, 19:18 WIB
Ilustrasi penyakit gagal ginjal./ /Pixabay/Eksavang Khounphinith

POTENSI BISNIS - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat terdapat 206 anak di Indonesia yang menjadi pasien gagal ginjal akut hingga Kamis, 20 Oktober 2022.

Menurut Kemenkes, kasus gagal ginjal akut yang ditemukan pada balita usia enam bulan hingga 18 tahun tersebut sudah berlangsung sejak Januari 2022.

Hanya saja, sejumlah penderita kerusakan fungsi ginjal pada anak ini disebut makin meningkat sejak Agustus 2022.

Baca Juga: Tes Psikologi: Keadaan Emosional Anda Saat Ini Bisa Terungkap Berdasarkan Pilihan Gaun pada Gambar

Di tengah gempuran informasi masalah kesehatan ini, muncul sebuah narasi yang menyebutkan bahwa gagal ginjal akut ini disebabkan oleh vaksin Covid-19.

Klaim tersebut dibagikan oleh seorang pengguna Twitter pada 19 Oktober 2022.

Berikut narasinya:

"Akibat Covid-19 @CCPChina rakyat harus di Vaksin hingga anak2
Sekarang jadi banyak anak2 mengalami gagal ginjal
Karena para ahli virolog dan @PBIDI sudah seperti #AnjingKomunisChina dukung #JokowiKomunisChina menipu rakyat
Kebiasaan @PBIDI terima suap dr Farmasi sampai "selimut"

Baca Juga: Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi dengan 5 Jenis Minuman Herbal Ini, Cukup Direbus di Rumah

Klaim mengenai kemunculan gagal ginjal akibat vaksin covid-19 adalah hoax./Twitter

Lantas apakah benar gagal ginjal muncul akibat vaksin Covid-19 seperti klaim tersebut?

Baca Juga: Setelah Preman Pensiun 7, Ikatan Cinta Malam Ini: Agus Rimba Celakai Elsa, Andin dan Aldebaran Bahagia

Penjelasan:

Sebagaimana dilansir dari ANTARA, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. M Syahril mengungkapkan, penyakit gangguan ginjal akut progresif atipikal (AKI) pada anak tidak ada kaitannya dengan vaksinasi maupun infeksi Covid-19.

"Dari hasil pemeriksaan, tidak ada bukti hubungan kejadian AKI dengan vaksin Covid-19 maupun infeksi Covid-19, karena gangguan AKI pada umumnya menyerang anak usia kurang dari 6 tahun, sementara program vaksinasi belum menyasar anak usia 1-5 tahun," kata dr. Syahril.

Sementara, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menerangkan, menurut penelitian terbaru ada tiga zat kimia berbahaya yang ditemukan pada obat sirop yang dikonsumsi oleh pasien anak yang mengalami gagal ginjal akut, yakni etilen glikol (EG), dietyline glikol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether.

Menteri Budi Gunadi menjelaskan, tiga zat kimia itu seharusnya tidak ada dalam obat-obatan sirop, dan kalaupun ada harus sangat sedikit kadarnya, sebagaimana dilaporkan ANTARA.

Merujuk penelitian tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kemudian menarik lima produk obat sirop di Indonesia yang mengandung cemaran EG melampaui ambang batas aman.

Kesimpulan:

Klaim soal gagal ginjal muncul akibat vaksin Covid-19 merupakan konten disinformasi alias menyesatkan (Hoax).***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler