POTENSI BISNIS - Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla tiba-tiba 'ngamuk' dalam sebuah acara TV dan meminta kepada presenter untuk menghentikan sebuah pembahasan.
Bahkan Jusuf Kalla meminta presenter untuk menghentikan sebuah pembahasan.
Dalam sebuah diskusi yang diadakan di sebuah acara TV swasta, hadir beberapa narasumber tokoh nasional.
Diskusi tersebut dihadiri oleh Menteri BUMN, Arya Sinulingga, Analis Kebijakan Publik, Said Didu, Profesor Universitas Airlangga, Profesor Henry Subiakto.
Pembahasan dalam diskusi tersebut adalah seputar donasi Rp2 triliun yang dilakukan oleh Akidi Tio.
Kenapa begitu penting dibahas, pasalnya dalam acara sumbangan Rp2 triliun itu, turut dihadiri oleh pejabat tinggi daerah setempat, seperti Gubernur Sumatera Selatan.
Selain itu, banyak juga simpangsiur informasi soal donasi Rp2 triliun tersebut dengan versi yang berbeda-beda.
Pada awalnya, JK yang hadir melalui sambungan virtual, dimina pandangannya soal kasus donasi Rp 2 triliun dari Akidi Tio yang menghebohkan seluruh masyarakat Indonesia itu.
Pria yang akrab disapa JK ini memberikan pandangan yang cukup tajam dan jelas soal kasus donasi Rp2 triliun ini.
JK menyebut jika logika semua unsur itu jalan, maka tawaran Akidi Tio itu tidak akan pernah terjadi.
Penyelesaian kasus ini bisa dantisipasi sejak dini, apabila logika semua orang maju.
Lebih lanjut, Jusuf kala menuturkan ada beberapa kesalahan logika dalam kasus ini.
Akan sangat tidak masuk akal, apabila donasi senilai Rp 2 triliun ini diberikan cuma cuma oleh Kapolda dan Gubernur.
Jusuf Kala Ngamuk dalam artian menyuruh kepada presenter untuk pembahasan ini tidak diperpanjang, bahkan dihentikan.
Alasan Jusuf Kala meminta menghentikan pembahasan karena donasi Rp2 triliun sudah menipu seluruh elemen bangsa Indonesia.
“Saya kira tak perlu diperpanjang, dihentikan saja, ini sudah menipu seluruh bangsa. Sebab tak ada logikanya. Kalau sumbang 2 triliun berarti hartanya bisa 10 triliun, kalau tidak, tidak mungkin seluruh hartanya disumbangkan,” tutur Jusuf Kalla, sebagaimana dikutip potensibisnis.com dari YouTube TVOneNews.***