Pantau Tol Trans Jawa Lewat Udara, Menhub: Tingkatkan Kewaspadaan Terutama Jalur Darat

5 Mei 2021, 15:30 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Kakorlantas Irjen Pol Istiono memantau arus lalu lintas di Tol Trans Jawa, Rabu 5 Mwi 2021. /ANTARA/Adimas Raditya/

POTENSI BISNIS - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Ketua DPR RI Puan Maharani, Kakorlantas Polri Irjen Istiono dan Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi memantau langsung arus lalu lintas kendaraan di Jalan Tol Trans Jawa, Rabu, 5 Mei 2021.

Mereka melakukan pemantauan melalui udara dengan menaiki helikopter.

Setelah melakukan pemantauan, Menhub bersama rombongan menuju Polresta Cirebon untuk melakukan rapat koordinasi kesiapan posko pengendalian transportasi.

Baca Juga: ASN Nekat Mudik Lebaran 2021, Menpan RB: Bisa Langsung Melaporkan ke Kami

Dalam paparannya, Menhub Budi Karya mengatakan perlu adanya kewaspadaan pada potensi pemudik, khususnya pengguna transportasi darat, mobil pribadi, dan sepeda motor.

"Upaya ini akan kami mulai dengan meningkatkan kewaspadaan, terutama pemudik yang menggunakan jalur darat," kata Menhub Budi Karya, Rabu, 5 Mei 2021, dikutip PotensiBisnis.com dari ANTARA.

Lebih lanjut Menhub meminta kolaborasi, pengawasan, dan soliditas yang terjalin dapat terus ditingkatkan. Dia juga berharap upaya yang akan dilakukan dapat berjalan dengan efektif.

Adapun, Puan mengatakan perlu adanya koordinasi dan kekompakan yang dilakukan petugas di lapangan.

Baca Juga: Kadin Sebut Pemerintah Harus Berikan Ini bagi UMKM untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia

"Jangan sampai petugas di lapangan tidak sepemahaman atas apa yang dilakukan ini. Tentunya kita tidak ingin ada preseden buruk atas kebijakan yang telah dikeluarkan," kata Puan Maharani.

Puan mengapresiasi kinerja petugas yang telah menangkap travel gelap. Meski demikian, ia meminta upaya penegakan hukum tetap dilakukan dengan cara humanis.

"Harus fleksibel, kalau kita kemudian lakukan dengan keras maka masyarakat tidak akan respek dengan petugas," ujar Puan.

Puan pun meminta petugas dan masyarakat untuk menyamakan persepsi bahwa kebijakan peniadaan mudik dilakukan agar pandemi segera selesai dan suka cita Idul Fitri tetap terjaga.

Kemudian, Kakorlantas Polri Irjen Istiono menyampaikan Operasi Ketupat 2021 akan digelar selama 12 hari, mulai tanggal 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2021.

Ada sekitar 155.000 personel gabungan terdiri atas 90.502 personel Polri dan 11.533 personel TNI serta 52.880 personel instansi terkait yang dikerahkan dalam Operasi Ketupat 2021.

Baca Juga: Jelang Operasi Ketupat 2021, Kakorlantas Polri akan Lakukan Tindakan Ini

Kakorlantas Polri Irjen Istiono mengatakan dalam operasi ini yang masuk prioritas Polri yakni fokus mencegah Covid-19 melalui penyekatan dan penegakan protokol kesehatan.

"Prioritas kami langkah preventif secara humanis sehingga masyarakat mematuhi prokes, laksanakan penegakan hukum upaya yang terakhir kepada oknum yang menciptakan kluster baru Covid-19," kata Istiono.

Penyekatan dalam Operasi Ketupat 2021 akan dilaksanakan di 381 pos penyekatan mulai dari Lampung hingga Bali.***

Editor: Babah Pram

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler