Ustadz Yusuf Mansur: Syekh Ali Jaber Wafat Sudah Keadaan Negatif Covid-19

14 Januari 2021, 11:06 WIB
Kolase photo Ustad Yusuf Mansur (kiri) dan Syekh Ali Jaber (kanan) /Instagram/ @yusufmansurnew dan @syekh.alijaber


POTENSIBISNIS - Kabar duka, dikabarkan ulama kondang Syekh Ali Jaber meninggal dunia pagi ini, pada Kamis, 14 Januari 2021.

Syek Ali Jaber merupakan sosok ulama asal Madinah, Arab Saudi itu meninggal sekitar pukul 09.00 WIB di Rumah Sakit (RS) Yasri Cempaka Putih.

Ustadz Yusuf Mansur membagikan kabar duka itu, "Syaikh Ali Jaber wafat di RS Yasri, jam 08.30. Mohon doanya," kata dia, pada Kamis, 14 Januari 2021.

Baca Juga: Update Pencarian Hari ke-6 Korban Sriwijaya Air, Basarnas Fokus Korban

Melalui unggahan Instagramnya, @yusufmansurnew dikutip PotensiBisnis.com pada Kamis, 14 Januari 2021.

Ia menegaskan, bahwa Syekh Ali Jaber meninggal dunia bukan karena Covid-19. Pasalnya sang Ulama sudah terbebas dari Virus Corona dan dinyatakan negatif Covid-19.

"Benar Syekh Ali wafat, sudah dalam keadaan negatif Covid di RS Yasri Cempaka Putih, Jakarta," tulis keterangannya.

Baca Juga: Sherina ke Raffi Ahmad: Tolong Berikutnya Konsisten Beri Contoh yang Baik

Dalam unggahannya itum Ustadz Yusuf Mansur mengenang momen kebersamaannya dengan Syekh Ali Jaber yang begitu banyak.

Menurutnya Syekh Ali Jaber adalah adik, sahabat, keluarga, sekaligus guru dan termpat bertanya.

"Sosok yang banyak meninggalkan ajaran dan kenangan," sambung keterangan Ustadz Yusuf Mansur.

Baca Juga: Perlu Diketahui, Ini Vitamin Anak untuk Tingkatkan Sistem Imun Tubuh

Seperti diketahu, Syekh Ali Jaber merupakan pria kelahiran Madinah Arab Saudi yang berkeliling di Indonesia demi menyampaikan syiar Islam.

Penyampaian dakwahnya pun jelas dan menyejukkan, maka tak heran banyak orang yang menggagumi sosok Syekh Ali Jaber.

Terlebih ia merupakan seorang penghafal Alquran, berkat ketulusannya berdakwah di Tanah Air, Syekh Ali Jabe dapat menjadi warga negara Indonesai (WNI).

Baca Juga: UPDATE: Lokasi Samsat Keliling 14 Januari Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, di 14 Titik

Bahkan Syekh Ali Jaber masuk menjadi satu di antara jajaran pendakwah papan atas di Indonesia.

Pria bernama lengkap Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber ini lahir di Madinah pada bulan Februari 1976.

Ia merupakan anak pertama dari 12 bersaudara dan menikah dengan Umi Nadia, yang merupakan wanita Indonesai asal Lombok, NTB dan karuniai seorang anak bernama Hasan.

Baca Juga: Kabar Baik! Pemerintah Perpanjang Subsidi KUR bagi Pelaku UMKM di 2021, Ini Penjelasannya

Sejak kecil Syekh Ali Jaber dapat bimbingan agama dari ayahnya. Sebab ayahnya merupakan seorang penceramah, yang mengharapkan anaknya menjadi seperi dirinya.

Syekh Ali Jaber sejak kecil belajar Alquran, ia merasa punya beban dan tanggung jawa atas keinginan ayahnya tersebut.

Terlebih dirinya adalah anak pertama yang diharapkan meneruskan perjuangan ayahnya sebagai pendakwah atau penceramah.

Baca Juga: Risa Saraswati Ikut Vaksinasi Pertama Covid-19 di Bandung Bareng Ariel Noah, Risa Beberkan Alasannya

Oleh karenanya, dalam perjalan hidup Syekh Ali Jaber manyadari akan kebutuhan untuk menghafal Alquran.

Tak heran, pada usianya yang masik 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah menghapal 30 juz Alquran.

Bahkan sejak usian 13 tahun, dirinya diamanahkan menjadi imam masjid di satu masjid yang terdapat di Kota Madinah.

Syekh Ali Jaber mendapatkan pendidikan formal dari ibtidaiyah hingga aliyah di Madinah.

Setelah lulus sekolah menengah, ia melanjutkan pendidikan khusus pendalaman Alquran kepada tokoh dan ulama ternama yang berada di Madinah dan luar Madinah, Arab Saudi.

Di antaranya Syekh Muhammad Husein Al Qari’ (Ketua Ulama Qira’at di Pakistan), Syekh Said Adam (Ketua Pengurus Makam Rasulullah).

Syeikh Khalilul Rahman (Ulama Alquran di Madinah dan Ahli Qiraat), Syekh Khalil Abdurahman (seorang ulama ahlul Quran di Kota Madinah).

Syeikh Abdul Bari’as Subaity (Imam Masjid Nabawi dan Masjidil Haram), Syeikh Prof. Dr. Abdul Azis Al Qari’ (Ketua Majelis Ulama Percetakan Al-Qur’an Madinah dan Imam Masjid Quba), dan Syeikh Muhammad Ramadhan (Ketua Majelis Tahfidzul Qur’an di Masjid Nabawi).

Selama penggemblengan dirinya, ia juga rutin mengajar dan berkdakwah khususnya di tempat tinggalnya, yakni masjid tempat ayahnya mensyiarkan Islam dan Ilmu Alquran.

Selama di Madinah ini, ia juga aktif sebagai guru hapalan AlQur’an di Masjid Nabawi dan menjadi imam salat di salah satu masjid Kota Madinah.

Pada tahun 2008, kala usia 32 tahun, Syekh Ali Jabir terbang ke Indonesia. Ia menuju ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), asal istrinya tinggal.

Di sini ia menjadi guru tahfidz (hapalan) Quran, Imam salat, khatib di Masjid Agung Al- Muttaqin Cakranegara Lombok, NTB, Indonesia.

Kariernya berlanjut saat ia diminta menjadi Imam salat tarawih di Masjid Sudan Kelapa, Menteng, Jakarta.

Selain itu, ia juga menjadi pembimbing tadarus Quran dan imam salat Ied di Masid Sunda kelapa, Menteng, Jakarta ini.

Kehadiran Syekh Ali Jaber ternyata mendapat sambutan yang sangat baik oleh masyarakat Indonesia.

Dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci, dan berisi dengan ayat-ayat Alquran dan hadits. Ia mulai sering dipanggil keliling Indonesia untuk syiar Islam.

Ketulusannya berdakwah, ia mendapat penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.***

 

Editor: Pipin L Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler