POTENSIBISNIS - Usai vaksinasi sinovac Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak masyarakat Indonesia ikuti program vaksinasi Covid-19.
Seperti diketahui penyuntikan perdana sudah dimulai pada Rabu 13 Januari 2021 yang dilakukan oleh sejumlah tokoh di Indonesia dan menandakan program vaksinasi dimulai periode pertama.
Rais Syuriah PBNU, Ahmad Ishomuddin meminta kepada warga NU untuk mengikuti program penyuntikan vaksin virus corona.
Baca Juga: Anggota Komisi I DPR RI Sebut Pemerintah Seakan Andalkan Vaksin sebagai Senjata Terakhir
Ishom bahkan terdaftar sebagai penerima vaksin perdana, sikapnya dapat diharapkan memberikan keberanian kepada masyarakat untuk ikuti proses vaksinasi tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa langkah vaksinasi ini dalam Islam hukumnya merupakan fardhu 'ain atau kewajiban bagi setiap individu.
Menurutnya, upaya ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar agar terhindar dari wabah penyakit.
"Saya anjurkan, khususnya kepada seluruh warga NU untuk mengikuti vaksinasi yang merupakan program dari pemerintah," ujar Ishom di Istana Kepresidenan, seperti dikutip dari PMJ News pada Rabu 13 Januari 2021.
Baca Juga: Tiba-tiba Khofifah Sampaikan Kabar Duka: Semoga dapat Tempat Terbaik di Sisi Allah SWT
Ishom juga meyakinkan masyarakat bahwa vaksin asal perusahaan Cina, Sinovac tersebut aman untuk digunakan.
Sebab, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah mengumumkan penggunaan vaksin Sinovac dinyatakan aman dengan efikasi atau tingkat kemanjuran 65,3 persen.
"Upaya vaksin ini mudah-mudahan akan efektif membantu kita semua keluar dari pandemi yang berdampak sangat luar biasa terhadap segala sisi kehidupan, termasuk ekonomi,"harapnya.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Mulai Disebar, Ancaman Hukum Bagi yang Tidak Ingin Divaksin
Senada ungkapan Gus Ishom, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan menyebut vaksinasi ini merupakan bentuk ikhtiar untuk mendapatkan kekebalan (herd immunity).
"Ini hendaknya bisa kita lakukan minimal 70 persen dari masyarakat Indonesia," tuturnya.
"Sekali lagi mohon doa, ikhtiar, dan tawakal kepada Allah, semoga kita segera bisa terbebas dari pandemi Covid," sambungnya.***