Beri Izin Pengunaan Darurat Vaksin Sinovac, Kepala BPOM: Ada Efek Samping, Dapat Disembuhkan

11 Januari 2021, 18:13 WIB
Kepala BPOM RI, Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP dalam konferensi persnya hari ini, Senin, 11 Januari 2021 terkait perizinan vaksinasi Sinovac /Tangkapan Layar Kanal Youtube Badan POM RI/

POTENSIBISNIS – Indonesia telah merencanakan vaksinasi pada 13 Januari 2021 meski saat itu vaksin Sinovac belum mendapat izin.

Namun kini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) pada Senin, 11 Januari 2021.

Sebelumnya, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin corona sinovac yang tiba di Bandara Soekarno Hatta Minggu 06 Desember 2020 pukul 21.30 malam, dibawa menggunakan Pesawat Kargo Garuda Indonesia.

Baca Juga: Usai Gelar Perkara, Habib Rizieq ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus RS UMMI

Dari warehouse di terminal kargo Bandara Soekarno-Hatta, vaksin yang disimpan dalam 7 Envirotainer diangkut menggunakan 3 truk.

Dikutip Potensibisnis.com dari SETKAB RI, pada Senin dini hari 07 Desember 2020, rangkaian kendaraan pengangkut vaksin mulai berjalan menuju Bio Farma. Rangkaian kendaraan ini turut dikawal secara ketat oleh aparat keamanan.

Setelah menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 3 jam, rangkaian kendaraan pembawa vaksin corona Sinovac ini tiba di Bio Farma sekitar pukul 03.45 WIB.

Baca Juga: Nobu Ungkap Hubungannya dengan Gisel saat Adegan Ranjang Terjadi 2017: Pastinya di Luar Dugaan

Vaksin kemudian dipindahkan dari Envirotainer untuk disimpan di cool room dengan suhu 2-8 derajat celcius.

Ruangan tersebut telah disterilisasi dan disiapkan khusus untuk menyimpan vaksin corona sinovac.

Kemudian akan dilakukan pengambilan sampel vaksin untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.

Baca Juga: Jokowi Setuju Pelarangan WNA Masuk Indonesia Diperpanjang Dua Pekan ke Depan

Menurut Kepala BPOM Penny K. Lukito, penerbitan EUA dilakukan setelah adanya kajian terhadap uji klinis fase III vaskin Covid-19 Sinovac.

Hal itu dilakukan di Bandung, dimana tingkat kemanjuran atau efikasi berdasarkan hasil uji klinis ini sebesar 65,3 persen.

Penny mengatakan, data yang digunakan dalam mendukung terbitnya izin darurat ini adalah data keamanan subjek uji klinis.

Baca Juga: Cek Fakta: Habib Rizieq Meninggal di Dalam Sel Tahanan, Ini Penjelasannya

Setelah hasil diamati setelah dua kali kali penyuntikan, data imunogenisitas atau kemampuan vaksin membentuk antibodi, dan data efikasi vaksin.

"Badan POM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergency, emergency use authorization untuk vaksin Covid-19 yang pertama kali kepada vaksin coronavac produksi Sinovac yang bekerja sama dengan PT Biofarma," kata Penny saat konferensi pers, dikutip Potensibisnis.com dari PMJNews.

Sementara berdasarkan data keamanan, kata Penny, vaksin Sinovac hanya menimbulkan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat dipulihkan kembali.

Baca Juga: Tagar 11 Januari Trending di Twitter Hari Ini, Berkaitan dengan Armand dan Dewi Gita?

Efek samping ditimbulkan di antaranya iritasi, pembengkakan, nyeri otot, fatigue, dan demam.

Lalu, untuk efek samping seperti sakit kepala, diare, dan gangguan kulit kemungkinan terjadi hanya sekitar 0,1- 1 persen.

"Efek samping tersebut tidak berbahaya dan dapat pulih kembali," ujarnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PMJ News setkab

Tags

Terkini

Terpopuler