Gus Yaqut Disorot Soal 'Gituan', Faizal Assegaf Perlihatkan 'Stempel' Presiden Gus Dur dan Megawati

26 Desember 2020, 10:40 WIB
Menteri (Menag), Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut /instagram.com/@gusyaqut/

POTENSIBISNIS - Menteri (Menag), Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut yang baru dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi, mendapat sorotan tajam.

Namum, sejumlah pihak mencoba untuk membela sang menteri dengan membawa "stempel" Presiden Gus Dur dan Megawati.

Sorotan pada Gus Yaqut ini muncul saat ada yang menyinggung soal profil sang menteri di KPU saat pemilihan legislatif 2019.

Baca Juga: Mengejutkan! Jokowi dapat Peringatan Keras dari Sayap Militer Palestina, Kok Bisa?

Baca Juga: Peringatan 16 Tahun Tsunami Aceh yang Mengakibatkan Ratusan Ribu Jiwa Tewas di 14 Negera

Diketahui, Gus Yaqut selama ini dikenal sebagai Ketua Umum GP Ansor yang lahir di Rembang, 4 Januari 1975.

Putra ulama

Gus Yaqut merupakan putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia juga merupakan saudara dari Yahya Staquf, tokoh Nahdlatul Ulama (NU).

Selain dikenal sebagai Ketua Umum GP Ansor, Gus Yaqut juga banyak dikenal sebagai tokoh muda Rembang.

Baca Juga: Pantas Tak Hadiri Undangan Polisi, Ternyata Kontras Simpulkan Penembakan 6 Laskar Langgar HAM

Baca Juga: Siap-siap Daftar Bansos Kemensos 2021, Cek Nama Anda Sekarang di Sini

Gus Yaqut lulus dari SDN Kutoharjo (1981—1987), dia lantas melanjutkan pendidikannya ke SMPN II Rembang (1987—1990), lalu meneruskan pendidikannya ke SMAN II Rembang (1990—1993).

Dia sempat mengenyam pendidikan sarjana di FISIP Universitas Indonesia tapi tidak lulus.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut sebagai Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi pada Rabu, 23 Desember 2020 lalu.

Baca Juga: Persiapan Sudah Maksimal, Ini Kata Iwan Bule Soal FIFA Batalkan Piala Dunia U-12

Baca Juga: Mengejutkan, Habib Rizieq Rela Serahkan Pesantren Megamendung Asal Pemerintah Lakukan Ini

Sorotan publik

Setelah resmi menjabat, kini Gus Yaqut tak pernah lepas dari sorotan publik, bahkan sejumlah media pun turut menggali latar belakang hingga rekam jejaknya di dunia politik.

Baru-baru ini, terungkap fakta bahwa Gus Yaqut tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Indonesia.

Dalam profil yang diunggah KPU di Pemilihan Legislatif 2019, diketahui bahwa Gus Yaqut merupakan lulusan SMA/sederajat.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Progres 98 Faizal Assegaf menilai, hal tersebut bukanlah masalah besar.

Bahkan menurutnya, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri saja tidak lulus kuliah dapat berhasil menjadi Presiden Indonesia.

"Ibu Mega dan Gus Dur gak selesai kuliah, toh jadi Wapres dan Presiden," kata Faizal Assegaf, yang dikutip dari cuitan Twitter @faizalassegaf

Tak hanya itu, Faizal Assegaf pun menilai bahwa pendidikan Gus Yaqut jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang hanya lulusan SMP.

Namun, meski hanya berijazah SMP tapi Susi Pudjiastuti mampu menjalankan tugasnya dengan baik saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Cuitan Twitter @faizalassegaf

 Baca Juga: Habib Rizieq Terancam Pidana Soal Tanah Megamendung, Berikut 3 Ancaman PTPN kepada Pihak Pesantren

Untuk memperkuat argumennya, Faizal Assegaf lantas menyebutkan sejumlah tokoh pendahulu yang tingkat pendidikannya tidak tinggi, tapi tetap mampu berprestasi.

Oleh karena itu, menurutnya, undang-undang tidak membatasi hal-hal demikian.

"Gus Yaqut @Ansor_Satu jauh dari Ibu Susi yang jadi menteri hanya berijazah SMP. Saat Orba, Harmoko cuma lulus SMA jadi Menteri, Adam Malik jurnalis tidak lulus SD, jadi Wakil Presiden RI ketiga. UU tidak batasi soal gituan," kata Faizal Assegaf.

Baca Juga: Habib Rizieq Sebut Tanah Markas Syariah Bogor Diterlantarkan 30 Tahun, Ferdinand : Sita, Kembalikan!

Kunjungan ke gereja

Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut melakukan kunjungan kerja pertamanya seusai dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri Agama (Menag).

Kunjungan itu ia lakukan dengan menghadiri perayaan Natal di GPIB Immanuel (Gereja Blenduk) Kota Semarang, Jawa Tengah pada Kamis, 24 Desember 2020 malam.

Gus Yaqut tiba di Gereja Blenduk dengan pengawalan puluhan anggota Banser dan disambut oleh Ketua Jemaat GPIB Immanuel, Pendeta Immanuel Yorinawa Salawangi.

Menarik perhatian

Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Gus Yaqut menegaskan bahwa dirinya merupakan Menteri Agama untuk semua agama, dan bukan hanya untuk satu agama.

“Malam ini saya mengunjungi sahabat serta saudara-saudara kita yang sedang merayakan Natal untuk ikut berbagi kebahagiaan dengan mereka,” katanya seperti dikutip dari Antara.

Kunjungam Gus Yaqut ke Gereja Blenduk tersebut tampaknya menarik perhatian banyak pihak, salah satunya ahli ekonomi, Emil Salim.

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @emilsalim2010, ia mengatakan kehadiran Gus Yaqut pada malam Natal merupakan simbol kuat bahwa Gus Yaqut memang berniat menjadi menteri semua agama di Indonesia.

“Menteri Agama Gus Yaqut kunjungi Gereja Blenduk Semarang pada malam Natal sebagai symbol,” ujar Emil seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Sabtu, 26 Desember 2020.

Menteri semua agama

Lebih lanjut, Emil juga menyetujui pernyataan yang Gus Yaqut sampaikan bahwa dia adalah Menteri Agama untuk semua agama.

“Sebagai symbol bahwa ‘saya adalah Menteri semua agama’,” ujarnya.

Ia menilai, Gus Yaqut telah memberi contoh untuk membina dasar moralitas umat beragama di Indonesia.

“Menjadi landasan kuat bina dasar moralitas umat beragama,” kata dia melanjutkan.

Emil menjelaskan bahwa dasar moralitas tersebut sangatlah penting untuk menghilangkan perilaku tak bermoral di tengah masyarakat luas.

“Membasmi peri-laku-tak-bermoral, termasuk korupsi, dlm masyarakat kita,” kata Emil.

 

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler