Jusuf Kalla Terang-terangan Mengaku Pernah Tak Sejalan dengan Jokowi Soal Ini

10 Desember 2020, 20:35 WIB
Mantan Wakil Presiden sekaligus Ketua PMI, Jusuf Kalla. /ANTARA/HO-Humas PMI Pusat.

POTENSIBISNIS - Muhammad Jusuf Kalla (JK) terang-terangan mengaku pernah tak sejalan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Wakil Presdien RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla itu mengaku pernah bertentangan terkait pencalonan kepala daerah.

Hal tersebut, terjadi saat pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta beberapa tahun lalu.
Saat itu, Jusuf Kalla mengaku berika dukungan untuk Anies Baswedan yang mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta,

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Mangkir atas Panggilan Polisi, Kapolda Metro Jaya Turun Tangan akan Lakukan Ini

Menurutnya, dirinya memiliki pandangan tersendiri saat itu. Ia pun menilai jika Basuki Tjahja Purnama atau Ahok terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta, situasi ibu kota akan tidak kondusif dan berdampak pada kepemimpinan Presiden Jokowi.

“Saya kenal dengan Pak Anies dan mendukung dia jadi gubernur itu benar. Mohon maaf, kalau saat itu Ahok yang menang, akan terjadi keributan dan berdampak pada Presiden Jokowi,” kata JK dalam tayangan video YouTube dikutip pada Selasa 8 Desember 2020.

“Semua orang punya pandangan politik berbeda. Saya harus sependapat dalam bertugas, tapi hari itu saya punya pandangan (politik) berbeda dengan Pak Jokowi," sambungnya.

Baca Juga: Waspada! Kabar MUI Umumkan 8 Produk Ini Tidak Halal, Cek Faktanya Sebenarnya

Jusuf Kalla mengatakan, bahwa saat itu orang melihat seolah dirinya membangkang dari Presiden Jokowi.

Padahal, kata dia, antara dirinya dengan Presiden Jokowi saat itu tidak pernah bicara soal siapa yang menjadi gubernur DKI Jakarta.

“Saya benar mendukung Anies, tapi saat dia terpilih jadi gubernur, prosesnya itu berjalan sendiri,” ujarnya.

Baca Juga: Segera Cek NIK KTP di dtks.kemensos.go.id agar Dapatkan Bantuan Modal Usaha  Rp3,5 Juta

JK berbicara soal pencapresan pada 2024 dan menyinggung nama Anies Baswedan. JK berpesan kepada Anies untuk tidak terlalu dini berbicara Pencapresan.

Sebaliknya, lanjutnya, Anies Baswedan sebaiknya fokus terlebih dahulu dalam mengemban tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta ke depannya.

“Saya bilang ke Anies, jangan bicara pencapresan sekarang. Bangun saja dulu Jakarta agar tidak macet, tidak banjir, bersih, dan sebagainya. Tak usah pikir 2024, 2024 akan datang sendiri kalau dia berhasil jadi gubernur,” ujar JK.

Baca Juga: Belum Terdaftar BSU Guru Madrasah dan Guru PAI Non PNS di Simpatika, Perhatikan Hal Berikut ini

“Ini untuk siapa saja bisa Anies, Ganjar, Ridwan Kamil, Khofifah itu akan tergantung dari apa yang diperbuat dari sekarang. Berbuat yang maksimal aja sekarang," kata JK lagi.

Jusuf Kalla menambahkan, dirinya membantah jika akan kembali maju mencalonkan diri sebagai presiden di tahun 2024 nanti. Seperti dikabarkan Galamedia, "Buka-Bukaan! Jusuf Kalla Ngaku Tak Akur Dengan Jokowi: Semua Orang Punya Pandangan Politik Berbeda".

Jusuf Kalla mengatakan, bahwa saat itu usianya telah menginjak 82 tahun dan akan fokus menikmati masa tuanya dengan melakukan sejumlah kegiatan organisasi kemanusiaan, keagamaan, dan internasional.

Baca Juga: Cara Mudah Cek BSU Guru Madrasah dan Guru PAI Non PNS di Simpatika, Langsung Download Dokumen Ini

Diketahui, saat ini JK menjadi ketua dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).

“Pada saat itu umur saya sudah 82 tahun, kapan lagi saya menikmati masa tua saya. Kita memperhatikan politik tentu iya, tapi saya tidak mau lagi aktif secara praktis,” ujar JK.

“Golkar pernah meminta saya untuk jadi ketua penasehat, saya tidak mau. Saya senang urus kemanusiaan, keagamaan, urusan internasional, menurut saya itu amalan yang baik,” imbuhnya.***(Dicky Aditya/Galamedia)

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler