UAS Tanggapi Insiden Polisi dan FPI, Singgung 3 Poin dan Neraka Jahanam

9 Desember 2020, 12:20 WIB
Ustaz Abdul Somad memprotes insiden penembakan mati 6 laskar FPI. /Instagram/@ustadzabdulsomad_official

POTENSIBISNIS – Insiden bentrokan yang diduga antara polisi dan laskar FPI, Senin 7 Desember 2020, dilaporkan ada enam orang korban tewas karena bentrokan tersebut.

Sejumlah tokoh angkat bicara, salah satunya Ustad kondang, Ustadz Abdul Somad (UAS), yang angkat bicara mengenai tragedi yang menewaskan sejumlah laskar FPI tersebut.

Beredar video dan komentar UAS mengenai kejadian ini. Dirinya juga memberitahu mengenai pendapatnya terhadap kasus ini.

Baca Juga: 5 Pantai Mistis di Indonesia Ada Istana Kerajaan Nyi Roro Kidul, Ingin Liburan ke Pantai Mana?

Di video tersebut, UAS memberikan tiga poin utama yang dia ucapkan sebagai komentarnya terhadap insiden ini.

“Ada tiga poin yang mau saya sampaikan, yang pertama siapa yang membunuh satu orang maka dia sama membunuh semua orang, siapa yang membunuh orang beriman maka balasannya adalah neraka jahanam,” ucap UAS.

UAS juga menambahkan satu ayat mengenai jangan membunuh orang apalagi membunuh satu orang beriman karena balasannya adalah neraka jahanam.

UAS percaya bahwa tidak ada satu agama pun di dunia yang mengajarkan membunuh sebagai alternatif solusi penyelesaian masalah.

“Tidak ada satu agama pun di dunia ini yang mengajarkan membunuh sebagai solusi menyelesaikan masalah,” tambah UAS.

Baca Juga: Dr Tirta Bela Sandiaga Uno saat Positif Covid-19 Diterpa Isu Tak Sedap: Ini Malah Dituduh Skenario

Lebih lanjut, UAS meminta kepada Komnas HAM untuk mengusut tuntas insiden tersebut agar tidak berkepanjangan dan timbul fitnah. Fia juga percaya bahwa hanya Allah lah yang dapat menolong agar masalah ini selesai.

“Poin kedua meminta kepada Komnas HAM, untuk mengusut tuntas supaya tidak terjadi fitnah berkepanjangan, untuk mematikan percikan-percikan api di tengah ilalang kering,” ucap UAS.

UAS berharap agar masyarakat semuanya tidak terprovokasi mengenai insiden ini, serta bisa berpikir cerdas dalam menggunakan sosial media dan tetap memperbanyak doa kepada Allah SWT karena Dialah yang mengatur kehidupan, tidak satu pun yang luput dari pandangan Allah SWT.

Baca Juga: Ironi, Pembantaian 431 Penduduk Rawagede, Karawang hingga Tragedi Bintaro Peristiwa 9 Desember

“Poin yang ketiga, kepada seluruh jamaah seluruh bangsa Indonesia, agar tidak mudah terprovokasi, cerdas berpikir, cerdas bermedia sosial, dan banyak berdoa kepada Allah, jangan lupa hidup ini ada yang mengatur, tidak ada satu pun yang luput dan lepas dari pandangan Allah,” pungkas UAS.***

Editor: Abdul Mugni

Tags

Terkini

Terpopuler