Gunung Merapi Terkini, BPPTKG Sebut Alami Guguran Tebing Lava Lama dan Tetap Siaga

23 November 2020, 09:46 WIB
Gunung Merapi keluarkan guguran lava /Sumber: Instagram/@bpptkg/

POTENSIBISNIS - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi mengalami guguran tebing lava lama berdasarkan pengamatan pada Minggu 22 November 2020.

Gunung Merapi tersebut berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Kepala BPPTKG mengatakan, guguran tersebut merupakan guguran tebing lava tahun 1954 yang berada di dinding kawah utara.

Baca Juga: Putaran Uang dari Puluhan Anak Banten yang Putus Sekolah, Momen Covid-19 dan Pilkada Jadi Peluang

Baca Juga: Ternyata, 'Diam-diam' Ahmad Dhani Siapkan Gurita Bisnis Baru, Ada Nama Fitno Fabulous dan Dewa 19

Material jatuh ke dalam kawah dan hingga saat ini tak berpengaruh pada aktivitas vulkanik Gunung Merapi.

"Guguran seperti ini merupakan kejadian yang biasa terjadi pada saat Gunung Merapi mengalami kenaikan aktivitas menjelang erupsi," kata Hanik.

Hanik pun menjelaskan, guguran tebing lava lama terpantau dari CCTV pengamatan Gunung Merapi yang dipasang di Deles pada Minggu 22 November 2020, pukul 06.50 WIB.

Baca Juga: Lokasi Layanan Mobil SIM Keliling di Jakarta dan Bandung Hari Ini

Baca Juga: Klasemen Akhir MotoGP 2020 Franco Morbidelli, Juara Dunia Joan Mir dan Ducati Juara Konstruktor

Guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 82 detik.

"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mematuhi rekomendasi dari BPPTKG serta arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat," ujarnya.

Sebagaimana dilansir PotensiBisnis.com dari ANTARA, setelah statusnya ditetapkan menjadi level III atau Siaga sejak 5 November lalu, hingga saat ini kativitas kegempaa Gunung Merapi tercatat masih cukup tinggi.

Ia menjelaskan, kegempaan dangkal yang dominan terjadi pada aktivitas Gunung Merapi mengakibatkan ketidakstabilan material lama yang ada di puncak.

Baca Juga: Millen Cyrus Sosok Transgender Keponakan Ashanty, Ngaku Hamil dan Kini Diduga Terjerat Narkoba

Pada periode pengamatan 22 November hingga pukul 24.00 WIB terpantau, terjadi 50 gempa guguran, 81 kali gempa hembusan, 342 kali gempa multifase, 41 kali gempa vulkanik dangkal, dan 1 kali gempa tektonik jauh.

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siafa. Potensi bahaya akibat erupsi Gunung Merapi diperkirakan maksimal dalam radius 5 kilo meter dari puncak.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler