Pada studi tersebut, para peserta dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu lima orang menggunakan vape, lima orang merokok konvensional, dan lima orang tidak pernah merokok.
Hasilnya, pengguna vape menunjukkan tingkat peradangan paru yang lebih tinggi daripada perokok biasa dan orang yang tidak merokok.
Terdapat hubungan antara peradangan paru dan perifer, yang berarti bahwa penggunaan vape dapat meningkatkan tingkat peradangan paru.
Kita dapat menyimpulkan bahwa meskipun banyak orang yang berpikir bahwa vape lebih aman dibandingkan dengan rokok tradisional, faktanya justru lebih berbahaya bagi kesehatan.
Berbagai studi telah membuktikan bahwa penggunaan vape dapat menyebabkan peradangan paru yang lebih tinggi daripada perokok biasa dan yang tidak merokok.
Bahkan, bahan kimia yang terkandung dalam vape dapat menyebabkan efek jangka panjang yang merugikan kesehatan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat mempertimbangkan alternatif yang lebih aman.***