Melalui Satgas Covid, Pemerintah Izinkan Kegiatan Sosial Saat Bulan Ramadan

31 Maret 2021, 14:50 WIB
Ilustrasi. Pemerintah mengizikan berbagai kegiatan soial dan keagamaan saat Ramadan dan Lebaran. Namun, pelaksanaan tetap dengan protokol kesehatan /Pixabay/

POTENSI BISNIS - Pemerintah mengizinkan adanya kegiatan sosial dan keagamaan selama Ramadan dan Lebaran tahun ini.

Namun, Satgas Covid-19 tetap menegaskan untuk menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, selama kegiatan akan ada pemantauan agar standar protokol kesehatan dijalankan dengan ketat.

Baca Juga: Ketua DPD: Tegaskan STOP Kekerasan Terhadap Jurnalis

Wiku mengatakan hal ini bertujuan agar masyarakat dapat terlindungi dari potensi penularan Covid-19.

"Oleh karena itu saya meminta kepada masyarakat bersama tokoh agama setempat untuk dapat mematuhi dan membantu mengampanyekan protokol kesehatan selama PPKM Mikro di wilayahnya," katanya seperti dikutip PotensiBisnis.com dari laman resmi BNPB.

Wiku menambahkan, selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat tingkat desa dan kelurahan (PPKM Mikro), kegiatan sosial maupun kegiatan keagamaan harus mengikuti ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: Aksi Protes Wartawan yang Dilarang Liput Vaksinasi, Ketua PWI: Ini kan jadi Masalah

Selama pemberlakuan PPKM Mikro, pemerintah telah melakukan intervensi penanganan melalui pos komando (posko) di tingkat desa dan kelurahan yang berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan.

Sehingga masyarakat yang terinfeksi Covid-19 dapat memperoleh penanganan.

Walaupun saat ini perkembangan penanganan Covid-19 berjalan ke arah yang lebih baik, masyarakat diharapkan tetap waspada.

Masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Kedisiplinan masyarakat merupakan kontribusi yang sangat penting terhadap upaya pengendalian yang dilakukan pemerintah.

"Penting untuk diingat, posko di desa dan kelurahan berperan penting, untuk memastikan kasus di tingkat mikro dapat terkendali," katanya. 

"Oleh karena itu, saya meminta kepada pemerintah daerah beserta satgas di daerah bersama masyarakat untuk bergotong royong memaksimalkan peran posko sehingga dapat efektif dalam mencegah kasus Covid-19," tegas Wiku.

Sebelumnya, Wiku mengatakan tren kenaikan kasus Covid-19 pada sepekan terakhir di Indoneaia lebih rendah 11,9 persen bila dibandingkan pekan sebelumnya.

Adapun angka kematian pekan ini mengalami penurunan sebesar 34,1 persen.

"Perkembangan penanganan Covid-19 minggu ini, patut mendapat apresiasi. Pada penambahan kasus, trennya menurun dan angkanya cenderung mengecil dibandingkan minggu lalu," kata dia.

Melihat data perkembangan penanganan mingguan ini, Indonesia masih lebih baik.

Karena di tengah kasus dan kematian global yang meningkat, dan beberapa negara harus kembali mengambil kebijakan lockdown, Indonesia mampu mempertahankan penurunan kasus positif dan kematian sejak awal Februari 2021.

Kondisi ini menandakan, sudah dua bulan Indonesia dapat menjaga kolaborasi yang baik antara pemerintah Dan masyarakatnya.

Ini juga membuktikan bahwa ketahanan kesehatan masyarakatnya semakin meningkat dan kuat menghadapi serangan virus ini.

"Ini adalah modal kita bersama untuk menyongsong masa depan asalkan kita mau, mampu dan serius menjalankan usaha pengendalian Covid-19 secara konsisten. Sama seperti usaha kita selama 2 bulan terakhir ini," pungkas Wiku.***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler