Awas! Bahaya Polusi Udara Dapat Meningkatkan Risiko Gangguan Kesehatan

- 6 Desember 2022, 20:26 WIB
Ilustrasi suasana lalu lintas  Bahaya Polusi Udara Dapat Meningkatkan Risiko Gangguan Kesehatan./
Ilustrasi suasana lalu lintas Bahaya Polusi Udara Dapat Meningkatkan Risiko Gangguan Kesehatan./ /Antara/Andi Firdaus

POTENSI BISNIS - Dalam sebuah studi baru disebutkan, bahwa papara polusi udara tinggi lalu lintar dapat meningkatkan risiko sejumlah gangguan kesehatan, baik fisik dan mental secara jangka panjang.

Pada penelitian tersebut, dianalisis lebih dari 364 ribu orang di Inggris.

Studi itu pun dipimpin oleh para peneliti dari Institute of Psychiatry, Psychology dan Neuroscience (loPPN), King,s College London, Inggris.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Satu di Antara Pohon Kaktus, Ungkap Sisi Gelap Kepribadian Anda

Riset tersebut diklaim sebagai yang terbesar di dunia untuk memeriksa kaitan antara paparan polusi udara, dan kondisi kesehatan jangka panjang.

Multimorbiditas didefinisikan sebagai adanya dua atau lebih kondisi kesehatan fisik atau mental. Riset telah diterbitkan di Frontiers in Public Health.

Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat polusi udara terkait lalu lintas yang tinggi (materi partikulat halus 2.5, dan nitrogen dioksida) berhubungan dengan peningkatan risiko setidaknya dua gangguan kesehatan jangka panjang.

Baca Juga: Cara Mengurangi Risiko Penggumpalan Darah, Ternyata Hanya dengan 4 Rempah Populer Ini

Asosiasi terkuat diamati untuk kondisi kesehatan mental neurologis, masalah pernapasan, gangguan kardiovaskular, dan penyakit umum yang terjadi secara bersamaan seperti depresi dan kecemasan.

Penulis studi, Amy Ronaldson, menjelaskan bahwa orang dengan lebih dari satu gangguan kesehatan jangka panjang memiliki kualitas hidup yang lebih rendah dan cenderung tergantung pada sistem perawatan kesehatan.

"Studi ini tidak membuktikan bahwa polusi udara menyebabkan multimorbiditas," jelas Research Associate di IoPPN, King's College London, Ronaldson seperti dilansir dari laman Medical Express.

Baca Juga: Wajib Tahu! Masalah Kesehatan pada Mata Bisa Timbul Akibat Kurang Tidur

"Tetapi bisa jadi tindakan sederhana untuk mengurangi tingkat lalu lintas berpotensi meningkatkan kehidupan dan mengurangi tekanan pada sistem perawatan kesehatan," sambungnya.

Para peneliti menganalisis data dari basis data biomedis UK Biobank berskala besar dan sumber daya penelitian yang berisi informasi genetik, gaya hidup, dan kesehatan anonim dari setengah juta peserta di Inggris.

Peserta yang berusia antara 40 dan 69 tahun dinilai untuk 36 kondisi kronis kesehatan fisik dan lima kondisi kesehatan mental.

Hasilnya menemukan bahwa peserta yang terpapar konsentrasi partikel halus yang lebih tinggi memiliki 21 persen peningkatan risiko dua atau lebih kondisi yang terjadi bersamaan.

Bagi peserta yang terpapar lebih banyak NO2, ada kenaikan risiko 20 persen mengalami dua atau lebih kondisi yang terjadi bersamaan.

Para peneliti mengidentifikasi beberapa pola dalam hubungan tersebut. Kaitan terkuat terutama antara kondisi yang berkaitan dengan sistem pernapasan, serta sistem kardiovaskular (fibrilasi atrium, penyakit jantung koroner, gagal jantung) tetapi juga dengan neurologis dan kondisi mental umum.

Sementara penulis senior studi, Ioannis Bakolis mengatakan tim belum sepenuhnya memahami cara polusi udara memengaruhi banyak organ dan sistem pada saat yang sama.

Namun, ada beberapa bukti bahwa mekanisme seperti peradangan, stres oksidatif, dan aktivasi kekebalan dapat dipicu oleh partikulat udara, sehingga menyebabkan kerusakan pada otak, jantung, darah, paru-paru, dan usus.

"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana polusi udara memengaruhi sistem tubuh yang berbeda. Mengatasi polusi udara dapat membantu mencegah dan mengurangi dampak yang melemahkan dari berbagai kondisi kesehatan jangka panjang," ungkap Bakolis.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Medical Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x