Ada tiga jenis beras yang bisa diolah menjadi nasi yang berbeda-beda, yaitu beras putih beras merah, dan beras hitam.
Pada nasi yang sering kita dikonsumsi, yaitu nasi dari beras putih, faktor dan tingkat kesehatannya memang menjadi perdebatan panjang di kalangan praktisi kesehatan dan kebugaran.
Nasi yang satu ini diklaim tak begitu sehat, sekalipun ini adalah varian yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia.
Pasalnya, beras putih digiling dan diolah sebelum dipasarkan. Hal ini membuat bagian penting dari beras bisa hilang.
Bagian kulit dan beberapa mikroba baik yang kaya serat makanan serta nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan akan hilang.
Jika beras putih mengalami proses lebih lanjut, misalnya polishing (pemutihan) maka lapisan aleuron yang hilang akan membuat nutrisi juga hilang.
Lapisan ini kaya akan vitamin B, nutrisi lain, tiamin, dan lemak esensial. Jika sudah dikupas kulitnya, beras sebagian besarnya hanya mengandung pati.
Pada proses penggilingan dan polishing menghancurkan hampir 67 persen vitamin B3, 80 persen vitamin B1, 90 persen vitamin B6, setengah kandungan mangan dam fosfor, 60 persen zat besi, semua serat makanan dan asam lemak esensial.
Mengonsumsi nasi putih yang sudah tidak mengandung vitamin ini akan berpotensi meningkatkan risiko penyakit beri-beri. Kondisi ini bisa terjadi karena kekurangan tiamin.
Beras putih ini akan menjadi lebih berbahaya jika ditambahkan dengan berbagai bahan buatan lainnya.