POTENSI BISNIS - Kebiasaan tidur lagi setelah sahur, merupakan aktivitas yang sulit dihindari bagi sebagian orang.
Sahur merupakan aktivitas menyantap makanan pada dini hari sebelum azan subuh. Sahur biasanya dilakukan oleh umat Islam saat bulan puasa Ramadhan.
Namun, karena waktu sahur itu sebelum azan subuh berkumandang, maka tak jarang rasa kantuk yang masih tebal membuat sebagian orang memutuskan untuk kembali menutup matanya setelah sahur.
Baca Juga: Anda Idap Hipertensi, Simak 5 Jenis Minyak Goreng Terbaik Mampu Kontrol Tekanan Darah Tinggi
Sebetulnya, kebiasaan tidur lagi seusai sahur harus dihindari. Pasalnya, hal itu tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Ketika tidur, hampir seluruh fungsi tubuh berhenti bekerja, kecuali jantung, otak, dan paru-paru.
Alhasil, makanan tidak bisa langsung dicerna. Sistem pencernaan memerlukan setidaknya dua jam dalam mengolah makanan sampai menjadi sari makanan.
Dikutip dari laman PMJ News, berikut efek samping kebiasaan tidur setelah sahur bagi kesehatan:
1. Penimbunan Lemak
Bahaya tidur setelah sahur membuat lemak tubuh semakin menumpuk lantaran kalori yang terdapat dalam makanan tidak bisa dicerna dengan baik oleh tubuh ketika tubuh tertidur.
2. Asam lambung
Saat tertidur, gaya gravitasi melonggarkan klep lambung yang menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke kerongkongan. Hal ini secara otomatis meningkatkan produksi asam lambung untuk mempercepat proses pencernaan makanan sahur.
3. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Bahaya tidur setelah sahur selanjutnya yaitu meningkatnya asam lambung dan berkembang menjadi GERD atau refluks asam lambung.
Baca Juga: Tes Psikologi: Buktikan Bahwa Anda Memiliki Kecerdasan Tinggi, Apa Persamaan Objek pada Gambar?
4. Sembelit
Perut butuh waktu dua jam dalam mencerna makanan hingga menjadi feses. Apabila tertidur, proses pencernaan akan melambat sehingga makanan akan terlalu lama dalam perut. Akibatnya menyebabkan gangguan sembelit.
5. Stroke
Bahaya tidur setelah sahur selanjutnya adalah stroke akibat asam lambung yang terus meningkat. Selain itu, setelah makan akan terjadi perubahan kadar gula darah, kadar kolesterol, dan tekanan darah yang mungkin dapat berdampak pada peningkatan risiko stroke.***