CDC Tetap Merekomendasikan Protokol Kesehatan Meskipun Telah Divaksin, Ini Alasannya

- 10 Maret 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi. CDC mengeluarkan rekomendasi bagi yang telah menjalani vaksin Covid-19 dapat bebas melepas masker dan berkerumun
Ilustrasi. CDC mengeluarkan rekomendasi bagi yang telah menjalani vaksin Covid-19 dapat bebas melepas masker dan berkerumun /SCMP

POTENSI BISNIS – Orang-orang yang telah mendapat vaksin Covid-19 secara lengkap, sudah bisa mengadakan pertemua skala kecil. Hal tersebut disampaikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Mereka bisa mengadakan pertemuan skala kecil tanpa masker dengan yang tidak divaksinasi, karena resiko penularannya Covid-19 nya cukup rendah.

CDC mengatakan, jika seseorang telah divaksin, maka resikonya sangat rendah terserang Covid-19. Maka, mereka bisa mengunjungi orang yang tidak divaksinasi dari satu rumah tangga.

Baca Juga: 58 Daerah Tidak Ajukan Formasi Guru PKKK 2021, Nadiem Makarim: Pejabat di Daerah Masih Setengah Percaya

"Tingkat kewaspadaan harus ditentukan karakteristik orang yang belum divaksinasi, yang tetap tidak terlindungi dari Covid-19," kata CDC.

Orang yang sudah divaksinasi lengkap dapat bersosialisasi di dalam ruangan dengan orang lain yang (juga sudah divaksinasi lengkap) tanpa jarak, begitu menurut CDC.

Menurut CDC, Jika orang-orang yang sudah divaksin secara lengkap namun tetap terpapar Covid-19 tanpa gejala.

Baca Juga: Sang Ayah Terlibat Dugaan Kasus Korupsi, Zaskia Sungkar: Biar Waktu yang Menjawab

Mereka bisa melewatkan karantina dan pengujian. Namun, mereka masih harus memantau gejala selama 14 hari.

Meski begitu, pihak CDC akan terus memperbarui rekomendasinya mengingat pertimbangan lebih banyak orang yang divaksinasi, tingkat penyebaran virus di komunitas berubah dan bukti ilmiah tambahan tersedia.

Meski begitu, menurut CDC masih ada beberapa hal yang dilarang bagi orang yang telah melakukan vaksinasi secara lengkap. Sebagai berikut:

Meski telah melakukan vaksinasi secara lengkap, orang-orang tersebut tetap harus mengenakan masker dan melakukan jaga jarak jika bertemu dengan orang yang belum divaksin. Karena di sana reskio penularan masih tinggi.

Larangan lainnya adalah, jangan dekati keramaian, jangan berada pada ruangan yang berventilasi buruk, serta jangan lupa menjaga kebersihan tangan.

William Schaffner, selaku pakar penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine, juga memaparkan jika vaksinasi bukan sebuah tameng untuk berlaku semena-mena.

"Kita masih harus berhati-hati. Kita seharusnya tidak menganggap vaksinasi sebagai baju zirah, seolah-olah Anda kebal terhadap segalanya," katanya.

Banyaknya orang yang belum divaksinasi, menyebabkan tingkat penularan Covid-19 masih terbilang tinggi. Hal tersebut juga diingatkan oleh Kate Grabowski seorang ahli epidemiologi di Johns Hopkins.

Bepergian dan Makan di Restoran Bagi Mereka yang Sudah Vaksinasi:

Bagaimana soal bepergian dan makan di restoran? CDC belum memperbarui panduan perjalanannya. Saat ini mereka masih menyarankan orang untuk menghindari perjalanan yang tidak penting.

Jadi, meskipun Anda telah divaksinasi penuh, naik kereta api, pesawat, atau bus ke rumah nenek ketika negara masih dalam pandemi serius tidak disarankan.

"Kita tahu banyak varian telah muncul dari luar negeri dan koridor perjalanan adalah tempat di mana orang banyak berbaur. Jadi, sementara CDC mungkin mempertimbangkan masalah perjalanan dalam panduan di masa mendatang, untuk saat ini, kami mencoba untuk menahan perjalanan," ujar Direktur CDC Rochelle Walensky.

Grabowski mengaku belum berencana untuk makan di restoran dalam ruangan meskipun dia sendiri telah divaksinasi. Dia menunggu tingkat infeksi turun secara substansial.***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah