Mengenal Virus Corona, Mengapa Penularannya Bisa Sangat Cepat?

9 Desember 2020, 17:55 WIB
Ilustrasi Covid-19. Secara global jumlah pasien positif Covid-19 per Senin, 9 November 2020, mencapai angka 50 juta. Posisi Indonesia menempati posisi 21 di dunia, dengan total mencapai 437.716 orang. /Duplex/



POTENSIBISNIS - Virus ini mempunyai 2 istilah yaitu Novel Coronavirus atau nCoV, dan SARS CoV2.

Sedangkan penyakit yang disebabkan oleh virus ini dinamakan Covid-19. Sebagian besar infeksi virus Covid-19 yang terjadi pada manusia merupakan virus-virus yang berasal dari hewan.

Pengetahuan kita mengenai virus-virus yang ada pada hewan sangat terbatas, bahkan pada hewan peliharaan sekalipun apalagi pada hewan liar yang ada di alam bebas.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Terjadi Angin Kencang di Bandung, BMKG Minta Warga Waspada

NCoV ini kemungkinan virus yang sudah ada sejak lama, namun kita tidak mengetahui keberadaannya.

Berdasarkan pada penelitian, bukti yang paling kuat menunjukan bahwa nCoV ini awalnya dari kelelawar.

Karena kelalawar memang diketahui sebagai sepesies yang mengandung corona virus dalam variasi paling beragam.

Baca Juga: Ayo Pantau! Berikut Link Hasil Quick Count KPU Pada Pilkada 9 Desember 2020

Apa yang Membuat Virus Pada Hewan Ini Bisa Menginfeksi Manusia? Ada dua aspek penting;

1. Adanya kontak antar hewan dan manusia

2. Kemampuan adaptasi virus nCoV di inang yang baru (manusia)

Kelelawar yang mengandung nCoV berkontak dengan manusia pada sebuah pasar di Wuhan, dan nCoV ini memiliki kemampuan adaptasi di tubuh manusia.

Baca Juga: Fakta Menarik Sahrul Gunawan: dari Pemeran Sinetron Jin dan Jun hingga Calon Wakil Bupati Bandung

Akibatnya bisa terjadi penularan nCoV dari manusia ke manusia lainnya, tanpa harus ada paparan dengan kelelawar.

Kenapa Penularannya Bisa Cepat?

Salah satu hal yang mempengaruhi kecepatan transmisi penyakit infeksi adalah, rute atau jalan masuknya virus ke dalam tubuh manusia.

NCov ini menyerang paru-paru, karena ada komponan sel di paru-paru yang bisa dikenali oleh nCoV. Lalu komponan ini dijadikan media untuk dirinya itu memasuki sel tersebut.

Baca Juga: Stefan Quandt, Sang Pewaris Perusahaan BMW yang Pernah Wirausaha di Tahun 1997

Jadi, nCoV ini bisa dikeluarkan oleh tubuh orang yang menderitanya melalui lendir pernafasan yang tanpa kita sadari bisa keluar saat kita bernafas biasa sekalipun.

Bisa dibayangkan ketika kita bersin atau batuk, lendir dari saluran pernafasan itu akan keluar dalam jumlah yang banyak dan kecepatan tinggi.

Oleh karena itu, lendir yang terdapat pada orang yang terinfeksi nCoV akan mudah menulari orang disekitarnya.

Apakah nCoV Dapat Menembus Kulit?

Untungnya hal tersebut tidak bisa terjadi, orang yang berkontak dengan penderita covid-19 ini beresiko tinggi ikut terinfeksi jika droplet pernafasan itu terhirup secara langsung, atau mengenai selaput lendir pada rongga mulut, rongga hidung, dan mata.

Hal tersebut menjelaskan bahwa penularan nCoV bisa sangat cepat, oleh karena itu berdasarkan data terakhir oleh WHO pada tanggal 5 Maret 2020 terdapat total 95000 kasus dengan 2200 kasus baru dalam satu hari di seluruh dunia.

Total 85 negara sudah melaporkan adanya kasus positif covid-19, dan terdapat 3200 kematian akibat covid-19. 3000 diantara 3200 kematian ini adalah kasus di Cina.

Artinya tingkat kematian covid-19 diantara seluruh penderitanya itu adalah 3,3 persen. Angka ini tergolong rendah dibandingkan kematian yang disebabkan oleh infeksi paru secara umum.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler