Waspadai Kenaikan Harga Cabai, Ikan dan Kedelai Impor, BPS: Akibat Banjir di Beberapa Daerah

1 Februari 2021, 14:33 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Surhariyanto. /Facebook.com/Badan Pusat Statistik

POTENSIBISNIS - Beberapa daerah di Indonesia mengalami bencana baik itu bencana banjir, longsor hingga gempa bumi yang diakibatkan salah satunya sebabnya yaitu cuaca buruk.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa cuaca buruk dengan intensitas hujan yang cukup tinggi menyebabkan Indek Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi pada Januari 2021 sebesar 0,26 persen.

“Adanya dampak La Nina sehingga menyebabkan banjir di beberapa sentra produksi,” kata Kepala BPS Suhariyanto ketika mengumumkan perkembangan inflasi Januari 2021 secara virtual di Jakarta  dikutip PotensiBisnis.com dari ANTARA.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Tarif Cukai Rokok Resmi Naik 1 Februari 2021, Berikut Rincian Harganya

Ada beberapa komunitas mulai dari makanan, minuman dan tembakau memberikan andil terhadap kenaikan harga.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga karena cuaca buruk itu diantaranya cabai rawit dan ikan segar.

Suhariyanto menjelaskan cabai rawit memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,08 persen, kemudian ikan segar memberikan andil kepada terhadap inflasi sebesar 0,04 persen.

Baca Juga: Divisi Humas Polri Pastikan Hoax Informasi Biaya Tilang Perintah Kapolri Listyo Sigit Prabowo

“Cabai rawit kenaikan terjadi di 87 kota, tertinggi di Kupang kemudian di Bima,” katanya.

Suhariyanto juga meminta pemerintah mewaspadai kenaikan cabai rawit dan ikan segar. Sebab dalam beberapa waktu terakhir masih terjadi curah hujan yang tinggi di seluruh Indonesia.

Sementara itu komoditas lain yang mengalami kenaikan yaitu tempe dan tahu yang masing-masing memberikan andil terhadap inflasi mencapai 0,03 persen dan 0,02 persen.

Baca Juga: Login www.pln.co.id Segera Dapatkan Token Listrik Gratis, Begini Cara dan Syarat Terbarunya

Kenaikan harga tempe dan tahu itu dipicu karena kenaikan harga impor kedelai di pasar internasional yang meningkat.

Sehingga BPS meminta pemerintah agar mewaspadai bencana banjir di beberapa daerah karena berpotensi mengganggu pasokan beberapa komoditas satunya yang paling penting adalah beras.

Meskipun selama dua tahun terakhir , pergerakan harga beras stabil dan tidak berpengaruh kepada inflasi.

Baca Juga: Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer, Begini Kronologinya

“Hasil pengamatan lapangan pada Desember 2020, produksi beras Januari-Maret akan bagus, yang perlu diwaspadai adalah adanya banjir di beberapa daerah. Kita harap banjir pengaruhnya tidak akan begitu buruk sehingga potensi yang kita miliki tetap akan terjaga,” ujarnya.

Berdasarkan pengamatan lapangan yang dilakukan pada Desember 2020 produksi beras pada Januari sampai Maret akan bagus.

Namun yang perlu diwaspadai yaitu adanya banjir di beberapa daerah. Kita berharap pengaruh banjir tidak terlalu mempengaruhi potensi yang dimiliki.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler