Fesyen Berkelas Karya dari Sahabat Tuli, Mendulang Berkah di Masa Pandemi

- 21 Oktober 2020, 14:00 WIB
Kepala UPT Resource Center Gresik Innik Hikmatin (kanan) bersama Anggota Komunitas Tuli Gresik (Kotugres) yang mengikuti pelatihan secara daring pembuatan karya fesyen dari Sekolah Mode ESMOD bekerjasama dengan PT Pertagas.
Kepala UPT Resource Center Gresik Innik Hikmatin (kanan) bersama Anggota Komunitas Tuli Gresik (Kotugres) yang mengikuti pelatihan secara daring pembuatan karya fesyen dari Sekolah Mode ESMOD bekerjasama dengan PT Pertagas. /ANTARA/HO-UPT RC Gresik/

Sehingga mereka membuat 25 masker dari sisa kain perca bantuan Pertagas. Sebagian masker buatan Kortuges dipakai sendiri dan sisanya dibagikan ke tamu dan masyarakat sekitar.

Tanpa disangka kegiatan membuat masker tersebut malah mendatangkan berkah. Ada perusahaan yang memesan 1.000 masker.

"Ini rezeki dari Allah yang awalnya tidak punya modal dan berusaha membantu orang lain, ternyata alhamdulilah diberikan rezeki dapat order buat 1.000 masker. Pesanan ini langsung dikerjakan secara merata dengan teman-teman difabel lain," kata Innik.

Kegiatan pembuatan masker terus berlanjut hingga sekarang karena banyaknya permintaan.

Mereka juga tetap mengikuti kegiatan pelatihan fesyen termasuk bersama ESMOD baik secara daring dan luring dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Innik bersyukur dalam situasi pandemi yang sulit seperti sekarang, anggota Kotugres bisa menghasilkan pendapatan rata-rata sekitar Rp 5,3 juta per orang setiap bulannya dari kegiatan menjahit pakaian dan pembuatan masker.

Pemetaan sosial Keberhasilan anggota Kotugres dalam mempertahankan bahkan meningkatkan penghasilan di tengah pandemi tidak terlepas dari andil Pertagas yang cepat melakukan adaptasi dalam program pengembangan masyarakat bagi mitra binaan.

Thendri Supriatno, seorang konsultan CSR, juga menyebutkan bahwa dalam masa pandemi perlu ada penyesuaian inisiatif CSR.

Hal ini terkait adanya penyesuaian sistem kerja perusahaan dalam seluruh value chain perusahaan, dengan penerapan protokol kesehatan, sebagai tanggung jawab perusahaan kepada pemangku kepentingan.

Zainal Abidin, Manager Communication, Relation dan CSR Pertagas, mengakui selama pandemi COVID-19, menjadi tantangan bagi Pertagas dalam melakukan pendampingan mitra binaan karena kondisi yang tidak biasa.

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah