Kemenperin Bersama YBI Gelar Bimtek Para Perajin Batik guna Meningkatkan Daya Saing di Kancah Global

- 23 September 2020, 14:39 WIB
Ilustrasi, Batik Tulis Nganjuk Jawa Timur.*
Ilustrasi, Batik Tulis Nganjuk Jawa Timur.* /Instagram/@batikliong.id

“Bersama YBI, semoga batik tetap lestari. Kami pun bertekad memacu para perajin agar semakin produktif, kreatif, dan inovatif,” ucapnya. 

Ia menjelaskan industri batik memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Kinerja ekspor batik dan produk batik berdasarkan data BPS pada tahun 2019 senilai 54,36 juta dolar AS.

Seperti dilansir PotensiBisnis.com dari Antara, sedangkan pada periode Januari sampai Juli 2020 adalah sebesar 21,54 juta dolar AS.

Baca Juga: Potensi Bisnis: Tips dan Trik Menanam Cabe Rawit pada Media Pot

"Tentunya capaian ini menunjukkan potensi industri batik yang sangat luar biasa karena diterima di pasar mancanegara,” ungkapnya.

Di masa adaptasi kebiasaan baru, menurutnya, kondisi pasar dan kebutuhan masyarakat mengalami perubahan, sehingga para pelaku IKM batik perlu menyesuaikan diri agar bisa memanfaatkan peluang dan menghasilkan inovasi produk yang diterima pasar.

“Saat ini kami terus mendorong IKM untuk memacu daya juang serta mengubah model bisnis dan keluar dari zona nyaman,” ujar Gati.

Dirjen IKMA itu juga menyampaikan pihaknya telah mengimbau pelaku IKM untuk melakukan optimalisasi penjualan secara daring agar mampu menjangkau pasar yang lebih luas.

Baca Juga: Kemenpora Raih Penghargaan atas Pencapaian WTP 2019 dari Kemenkeu

“Dengan diadakan bimbingan teknis, diharapkan ke depan saat era adaptasi kebiasaan baru para pelaku IKM dapat terpacu untuk memanfaatkan platform digital sebagai media pemasaran,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x