Potensi Bisnis: Inovasi Teknologi Budidaya Ikan Nila Dengan Kincir Mampu Tingkatkan Mutu Daya Saing

22 September 2020, 22:17 WIB
Ilustrasi, ikan air tawar.* /Pixabay/FlorenceD-pix

POTENSI BISNIS - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, inovasi teknologi budidaya ikan nila dengan kincir di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mampu meningkatkan produktivitas sektor perikanan.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, pihaknya akan menyalurkan bantuan kincir, induk nila merah dan saranan produksi lainnya.

 Hal tersebut merupakan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, mutu dan daya saing ikan nila yang dihasilkan.

Baca Juga: Usulan Relaksasi Pajak Kendaraan Masih Dikaji, Menkeu: Stimulus Program PEN Sudah Banyak

"Kami berkomitmen untuk mengembangkan lokasi (Sleman) ini khusus minawisata dengan keunggulan inovasi teknologi budidaya ikan nila dengan kincir atau disingkat Budikucir. Nanti kita akan tata agar lebih bagus dan pengunjung bisa terkesan melihat kawasan ini," kata Slamet dalam siaran pers di Jakarta, Selasa 22 September 2020.

Ia mengungkapkan, sebelum menggunakan kincir, produktivitas kolam milik kelompok Mina Taruna itu hanya 400 kg di kolam seluas 255 meter persegi.

Setelah menggunakan kincir, lanjutnya, produksinya dapat mencapai 1.300 kg, dengan kata lain terjadi peningkatan produktivitas lebih dari 300 persen dengan menggunakan 1 unit kincir.

Baca Juga: Login kuota-belajar.kemdikbud.go.id Mulai Disalurkan Simak Jadwal Lengkapnya di Sini

Slamet juga memaparkan bahwa kegiatan usaha budidaya yang dirintis kelompok Mina Taruna sudah dimulai tahun 1998, dan saat ini telah berkembang dan memberikan dampak positif bagi ekonomi pembudidaya.

Kegiatan Sibudidikucir atau sistem budidaya ikan dengan teknologi kincir air, merupakan salah satu kegiatan unggulan yang telah dikembangkan oleh kelompok ini dan menjadi salah satu ikon perikanan budidaya di Sleman.

Usaha lain yang dikembangkan kelompok ini adalah pembenihan ikan nila, pendederan ikan nila, koi dan gurami.

Kegiatan usaha pembesaran ikan ini dilakukan baik di kolam dengan kincir, juga di kolam air deras. Sebagaimana dilansir PotensiBisnis.com dari Antara.

Baca Juga: Pasca Banjir Bandang Cicurug Sukabumi, PLN Kini Telah Nyalakan Seluruh Gardu

Ketua Kelompok Mina Taruna, Santo saat dimintai keterangannya, mengatakan bahwa perkembangan usaha yang dialami oleh kelompok ini cukup membanggakan.

Santo menyebut bahwa dari semula hanya memiliki kolam sebanyak 10 kolam dengan luas 0,8 ha, saat ini sudah berkembang menjadi 98 kolam di lahan seluas 3,3 ha.

"Kemajuan dari kelompok ini tak lepas dari pembinaan dan pendampingan yang dilakukan oleh Dinas setempat beserta penyuluh perikanan. Ke depan PR kami menjadikan kawasan minawisata yang lebih maju," ucapnya.

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler