Tingkat Keberhasilan UMKM di Dunia Digital Masih Kecil, Hanung: Perlu ada Pembekalan dan Pelatihan

17 September 2020, 21:40 WIB
kerajinan UMKM di Jawa Barat/ /Tia Dwitiani Komalasari/Pikiran-Rakyat.com

POTENSI BISNIS - Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Hanung Harmba Rachman mengatakan, jika tingkat keberhasilan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalama ekosistem digital masih sangat kecil, yaitu berkisar 5 persen.

Menurutnya, UMKM perlu diberikan pembekalan dan pengetahuan yang mumpuni, sehingga dapat bersaing di dunia digital.

Sebab saat ini, katanya, UMKM memasuki tantangan yang cukup berat selama masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Realme 7i dan Realme 7 Resmi Masuk Indonesia, Yuk Intip Harga dan Spesifikasinya di Sini

“Success rate UMKM ke ekosisem digital hanya 5 persen. UMKM perlu banyak berlatih untuk bisa bersaing dengan UMKM lainnya, dan bertahan dalam ekosistem digital,” kata Hanung, saat membuka pelatihan UMKM yang diselenggarakan oleh Syariah Link Aja di Jakarta, Kamis, 17 September 2020.

Lebih lanjut, Hanung menjelaskan, tantangan tersebut di antaranya adalah penurunan permintaan, tersendatnya pasokan bahan baku, dan permodalan.

“Berbeda dengan krisis 98, di mana UMKM bisa bertahan. Saat ini UMKM juga sangat terdampak pandemi. Lebih dari 60 persen UMKM terdampak pandemi baik karena pembatasan aktivitas atau turunnya permintaan,” jelasnya.

Baca Juga: Faktor Tidak Lolos Kartu Prakerja Online Gelombang 9, Apa yang Harus Dilakukan?

Meski begitu, tantangan tersebut bisa diatasi salah satunya dengan masuk ke ekosistem digital.

Berdasarkan pantauan Kementerian UMKM, lanjutnya, pelaku usaha yang bertahan di masa pandemi rata-rata sudah masuk dalam ekosistem digital.

Hanung pun menuturkan, bahwa sistem usaha yang konvensional juga menyulitkan UMKM untuk melakukan ekspor. Saat ini, baru 14,7 persen UMKM yang berhasil ekspor ke mancanegara.

“Maka dari itu, kegiatan pelatihan ini sangat baik karena membantu UMKM masuk platform digital. Jadi digitalisasi UMKM merupakan salah satu kunci untuk menghdapi masalah UMKM,” tuturnya.

Baca Juga: Kemenkop UKM Jalin Kerjasama dengan BKPM Terkait Sinergitas Pengembangan UMKM dan Koperasi

Hanung menambahkan, UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sebab UMKM mampu menyerap 97 persen tenaga kerja Indonesia dan menyumbang sekitar 60 persen PDB Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama Syariah Link Aja, Haryati Lawidjaja mengatakan, pihaknya menyadari bahwa UMKM mengalami tantangan yang sangat sulit saat menghadapi pandemi. Hal itu disebabkan situasi ekonomi yang tidak menentu.

Namun, pihaknya melihat ada peluang di tengah kesulitan yang terjadi. Salah satunya ialah peluang bagi UMKM untuk dapat berkembang di industri digital.

Baca Juga: Kemenkop UKM Mengupayakan LPS Koperasi Masuk dalam RUU Omnibus Law Cipta Kerja

Sebagaimana dilansir PotensiBisnis.com dari Pikiran-rakyat.com, "Tingkat Keberhasilan UMKM dalam Ekosistem Digital Baru 5 Persen". Selain itu, peluang juga terbuka dengan menembus ke pasar industri halal.

“Oleh sebab itu kami mengajak rekan rekan UMKM untuk membekali diri dalam pelatihan digital ini. Mulai dari bagaimana menyusun strategi pemasaran digital hingga pentignya sertifikasi halal," ucapnya.

Pelatihan ini diikuti oleh kebih dari 1.000 peserta. Diharapkan pelatihan ini dapat menunjang perkembangan bisnis UMKM.***(Tia Dwitiani Komalasari/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler