Teten Masduki: Inovasi Memang Penting Tapi Jangan Lupa dengan Model Bisnis agar Bisa Bersaing

14 September 2020, 20:54 WIB
Demi Mendongkrak Penjualan Dewan Kerajinan Nasional Kota Malang Menggelar Pameran UMKM Secara Daring /Antara/

POTENSI BISNIS - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, inovasi produk sangat penting untuk bersaing di pasar domestik maupun global.

Akan tetapi, di sisi lain model bisnis sangat perlu untuk meyakinkan lembaga pembiayaan ikut membesarkan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu.

Oleh karena itu, kata Teten, penting pendekatan yang high-touch untuk mendorong UMKM yang unggul di masa depan.

Baca Juga: Banpres Produktif UKM Rp2,4 Juta Pelaku yang Memenuhi Syarat akan Terima SMS dari BANK Penyalur

Menurutnya, pelaku UMKM pada umumnya harus fokus membangun inovasi produk, tapi belum sadar terhadap pentingnya model bisnis.
Padahal, lanjutnya, model bisnis ini merupakan strategi untuk membawa UMKM tumbuh besar.

"Kita selama ini fokus di inovasi produknya, brand-nya bagus, tapi model bisnisnya tidak dipikirkan. Padahal kita butuh model bisnis yang betul-betul menjadikan UMKM ini bisa tumbuh lebih besar, bisa mengakses pembiayaan yang lebih besar, bisa mengakses ekosistem yang lebih besar untuk menjadi entrepreneur yang lebih besar," kata Teten saat membuka produk Jogja Gumregah di Eksebisi UMKM Bangkit Merdeka pada Minggu 13 September 2020.

Teten juga mengatakan, model bisnis sangat diperlukan sebab UMKM jumlahnya sangat banyak dan skala usahanya kecil-kecil.

Baca Juga: Pemerintah Rencanakan Mulai Tahun 2021 Penderita TBC akan Masuk dalam Program Penerima PKH

UMKM membutuhkan penghela yang dapat bertindak sebagai agregator produk, sebagai off-taker atau inkubasi, untuk melakukan edukasi dan kurasi, serta membantu UMKM tumbuh dan berkembang secara unggul.

Sementara itu, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop-UKM Victoria Simanungkalit mengatakan, pameran ini diharapkan mampu memberikan stimulus, dan motivasi kepada pelaku UMKM agar bisa bertahan menghadapi Covid-19 dan tetap eksis memperkuat hubungan kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, komunitas, seniman, serta masyarakat pada umumnya.

"Pameran ini diikuti oleh 20 produk UMKM kreatif unggulan Yogyakarta yang terdiri dari pangan, kriya, fashion, dan hobi," jelasnya, seperti diberitakan Wartaekonomi sebelumnya.

Koordinator Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Yogyakarta Greg Wuryanto mengatakan, penyelenggaraan pameran ini menunjukkan UMKM tetap siap siaga melakukan perbaikan, dan belum hancur di tengah wabah Covid-19.

Baca Juga: Bersamaan Kota Cihami Masuk Zona Merah dan Bodebek, Kang Emil: Imbau untuk Waspada

Ia mengemukakan, pihaknya tengah menggagas konsep ekosistem unggul untuk membangkitkan UMKM unggulan di daerah.

Saat ini, ICCN bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta untuk merealisasikan ekosistem unggul.

"Ini adalah bentuk pemodelan yang kita harapkan dapat memunculkan, menolong, serta mengkondisikan produk-produk UKM atau industri agar dapat menjadi UKM unggul," imbuhnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler