POTENSIBISNIS.COM - Sosok Syekh Ali Jaber begitu dekat dengan masyarakat Indonesia. Ceramahnya yang santun, penyampaian yang tenang dan gaya bahasa sederhana sehingga mudah di fahami.
Da’i yang berasal dari Madinah ini sudah tahu betul karakter masyarakat Indonesia, fasih dalam berbahasa Indonesia dan salah satu tujuannya adalah membumikan al-quran di tanah air.
Membumikan al-qur’an yang dimaksud salah satunya adalah selain mencetak sejuta penghafal al-quran juga memahamkan arti yang terkandung di dalam al-quran.
Baca Juga: Banjir Cirebon Rendam Ratusan Rumah Warga di 5 Kecamatan
Sosok beliau mulai dikenal khalayak masyarakat luas di tanah air, berawal dari jadi juri ‘Hafidz Indonesia’ yang sering ditayangkan setiap bulan Ramadhan di salah satu tv swasta.
Anak-anak kecil bahkan balita pun senang dengan beliau bahkan tak sungkan-sungkan beliau selalu mencium tangan anak-anak, mengecupnya dengan penuh kasih sayang dan mendoakan terutama.
Salah satu ceramahnya yang viral, beliau meyakini bahwasannya sepanjang apapun kegelapan, sepanjang apapun kehilangan keadilan insya Allah suatu saat akan terbit matahari keadilan dan Indonesia akan menjadi negerinya Al-quran.
Baca Juga: Kemenkop Rombak Struktur Organisasi dan Sejumlah Pejabat
Sempat digemparkan dengan upaya pembunuhan dari orang yang tidak jelas ketika beliau berceramah, akan tetapi Allah Swt masih memberikan pertolongan dan penjagaan untuknya.
Hari kamis tanggal 14 januari 2021 bertepatan dengan 1 jumadil akhir 1442 tepat pukul 08.38 WIB di RS Yarsi, beliau meninggalkan kita semuanya. Indonesia kembali berduka kehilangan sosok ulama kharismatik.
Teriring do’a semoga Allah Swt menerima amal ibadahnya serta menempatkannya di tempat terbaik Jannah Firdaus bersama para nabi dan pejuang al-qur’an.
Baca Juga: Hati-Hati! Modus Penipuan Pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 12
Cita-cita mulia beliau ingin mencetak sejuta penghafal al-quran baik dari kalangan anak, remaja dan dewasa bahkan orang tua karena yakin dengan al-quran akan tercipta keberkahan.
Adapun tips untuk menghafal al-quran, Di kutip PotensiBisnis.com diambil dari Maulana Faruq Patel dalam bukunya berjudul Madrasah tahfidz South Afrika, sebagai berikut :
- Niat lillahi ta’ala la ligoirihi (niat karena Allah Swt semata)
Niat karena Allah Swt sebagai pondasi utama dan sangat menentukan arah serta tujuan menghafal al-quran itu sendiri . Syekh Ali Jaber pun sering mengulang-ngulang mengingatkan akan pentingnya niat ini.
- Semangat yang kuat
Setelah niat yang mantap maka buktikan dengan semangat dan kesungguhan yang kuat, adapun caranya dengan mengatur waktu dengan sebaik-baiknya dan tidak kenal lelah baik siang atau malam. Waktu yang nyaman yaitu di sepertiga malam.
- Ziyadah (nambah) hafalan walaupun 1 ayat
“One day one ayat” (satu hari satu ayat) adalah salah satu program untuk mendekatkan hafalan al-qur’an pada masyarakat saat ini baik kalangan muda maupun tua.
Fenomena artis hijrah saat ini salah satunya yang banyak program ini karena selain menghafal, memahami atau memperbaiki kualitas bacaan itu sendiri.
- Murojaah (mengulang) hafalan lama dan baru setiap hari
Salah satu yang paling penting dalam menghafal al-qur’an adalah bagaimana menjaga hafalan itu sendiri, istilahnya adalah perbanyak murojaah.
Murojaah ini bisa dilakukan ketika shalat sunnah, setelah shalat atau ada waktu khusus yang fokus hanya untuk murojaah saja. Teknisnya bisa sendiri atau bisa juga disetorkan sebagaimana menyetorkan hafalan baru.
- Istiqomah (konsisten) mengulang tanpa ada kata libur
Kunci dari itu semuanya adalah faktor istiqomah (konsisten) karena tidak akan mungkin bisa menjadi seorang penghafal al-qur’an kecuali ia benar-benar konsisten dengan waktunya, semangatnya, serta ziyadah dan murojaahnya.***