Namun, Ia kerap katakan kepada pemain untuk tetap fokus dan bermain maksimal.
“Kami dari tim Papua ini sering kali jadi korban ketidakadilan wasit dalam memimpin pertandingan," keluhnya.
Ia mengaku, situasi itu didapatkan sejak babak penyisihan dan kondisi itu diharapkan tak terjadi di laga pamungkas.
"Banyak putusan yang merugikan kami, tapi masih kami anggap itu sebagai sebuah hal yang biasa. Tapi di babak final ini kami ingatkan keseluruhan perangkat pertandingan khususnya wasit utama agar memimpin dengan seadil-adilnya," ungkapnya.
Bukan hanya untuk timnya, ia menegaskan jika pertandingan yang baik bisa menjadi tontonan menarik bagi semua penikmat sepakbola.
"“Kami menginginkan pertandingan yang berkualitas dan enak untuk di tonton. Final ini kan live, kami di Papua buat acara nonton bareng laga final ini," jelasnya.
"Satu pinta masyarakat dan pemerhati sepakbola di Papua, tolong wasit bertindak adil saja, soal kalah menang itu lumrah dalam pertandingan, yang jelas kalah terhormat atau menang terhormat tanpa menzolimi tim yang lain," tegasnya.
Ia kembali berharap jika semua perangkat pertandingan bisa bekerja profesional dan ikut mendukung kemajuan sepakbola wanita di Indonesia.
"Pecinta sepakbola kita bisa melihat perempuan perempuan tangguh ini bermain dengan kualitas tanpa berfikir mereka akan jadi korban dari sepakbola negatif," pungkasnya.***