Urusan menit bermainnya yang cenderung sedikit dan tak selalu dimainkan Terengganu FC, Robert bilang kalau hal itu karena rotasi pemain yang dilakukan Terengganu FC.
"Namun di Malaysia, tim bisa memiliki lebih banyak pemain asing karena memiliki kuota AFC. Jadi di Malaysia, klub bisa merotasi pemain asingnya di liga," jelasnya.
"Jadi di Malaysia, klub bisa merotasi pemain asingnya di liga. Sehingga jika David da Silva tidak bermain, itu karena ada rotasi pemain asing dan banyak klub melakukan itu," lanjutnya.
Kemampuan David da Silva dalam menjebol gawang lawan memang tak diragukan lagi. Pemain berusia 32 tahun itu sebelumnya memperkuat Terengganu FC.
David da Silva berhasil mencetak 7 gol dari 15 laga yang dilaluinya. Ia tercatat bermain selama 1228 menit, bersama Terengganu FC.
Adapun saat masih berseragam Persebaya, David da Silva mampu mencetak 14 gol dari 17 pertandingan yang dilaluinya.
Namun, akibat berhentinya Liga 1 2020, David da Silva memutuskan hengkang dari Persebaya dan pindah ke Terengganu.
Sementara itu, Bruno Cantanhede yang masih berusia 28 tahun, terbilang cukup ganas pula di kotak penalti lawan.
Tampil bersama Hanoi FC di Liga 1 Vietnam, Bruno Cantanhede menyarangkan 3 gol dari 8 laga yang dilaluinya pada musim 2021. Ia pun tercatat berhasil mencatatkan waktu bermain bersama Hanoi FC selama 428 menit.
Namun, kontrak Cantanhede tak diperpanjang Hanoi FC, sehingga ia sekarang berstatus sebagai pemain tak memiliki klub.
Dikutip dari laman Soccerways, ketajaman Cantanhede terbilang menurun. Pasalnya, sebelum bergabung dengan Hanoi FC, Cantanhede tampil gemilang bersama Viettel FC.***