Kisah Pilu di Balik Gemerlap Persiapan Piala Dunia 2022, Ribua Pekerja Meninggal Dunia

25 Februari 2021, 06:25 WIB
Salah satu stadion di Qatar yang akan digunakan di Piala Dunia 2022. /Situs resmi FIFA/fifa.com/

POTENSI BISNIS - Pembangunan infrastruktur untuk Piala Dunia di Qatar menelan korban jiwa, tak kurang dari 6.500 buruh migran meninggal. 

Para buruh migran tersebut adalah pekerja yang membangun berbagai infrastruktur untuk pesta sepakbola dunia tersebut. 

Demikian The Guardian melaporkan temuannya pada Selasa, 23 Februari 2021.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis 25 Februari 2021: Taurus, Aries dan Capricorn Dapat Kabar Baik yang Tak Terduga

Artikel yang telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Tragedi di Balik Gemerlap Persiapan Piala Dunia 2022, Ribuan Buruh Migran Tewas' juga menuliskan negara asal para buruh migran tersebut.

Buruh migran yang tewas itu berasal dari kawasan Asia Selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, dan Nepal.

Jumlah kematian tersebut merupakan akumulasi kasus selama 10 tahun pembangunan infrastuktur untuk Piala Dunia 2022 di Qatar.

Baca Juga: Para Pesepak Bola Masuk Tahap Pertama Vaksinasi Covid-19 untuk Atlet, Ma’ruf Amin Dikabarkan Akan Hadir

Jika dirata-rata, maka ada 12 orang buruh migran yang tewas setiap pekannya demi gemerlapnya persiapan Piala Dunia 2022.

Buruh migran yang tewas diperkirakan jauh lebih tinggi jumlahnya karena kelompok buruh migran dari negara lain seperti Filipina dan Kenya tidak termasuk di dalamnya.

 

Qatar menggenjot pembangunan infrastruktur sejak 10 tahun lalu dalam rangka persiapan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Baca Juga: Tak Terjalin Kesepakatan, Omid Nazari Pamit dari Persib Bandung

Tidak hanya stadion-stadion yang dibangun, melainkan juga bandar udara, jalan, sistem transportasi, hotel-hotel.

Kecelakaan kerja dan berbagai penyebab lain melatari kematian para buruh migran tersebut.

Namun, sebagaimana laporan The Guardian, yang paling banyak ditemukan adalah apa yang diklasifikasikan sebagai "kematian alami".

Kematian alami dipakai untuk menyebut buruh migran yang meninggal dunia secara mendadak.

Kematian alami tersebut seperti akibat serangan jantung atau gangguan sistem pernapasan.

Namun, kematian alami ini kerap tidak dibuktikan dengan penjelasan medis atau autopsi terhadap mayat.

"Pemerintah Qatar selalu mengelak dan tak serius menanggapi masalah mendesak dan kritis ini," sebut Hiba Zayadin, peneliti dari Human Rights Watch.

Di sisi lain, Pemerintah Qatar melalui juru bicaranya mengatakan bahwa semua penduduk, termasuk buruh migran, berhak atas pelayanan kesehatan gratis dari pemerintah.

Pemerintah juga mengklaim bahwa tingkat kematian di antara buruh migran telah menurun karena reformasi yang dilakukan dalam sistem ketenagakerjaan.

FIFA selaku badan sepak bola dunia juga mengatakan bahwa perlindungan terhadap pekerja kontruksi Piala Dunia sangat tinggi.

"Dengan proteksi kesehatan dan keselamatan yang sangat kuat, frekuensi kecelakaan dalam proyek Piala Dunia lebih rendah jika dibandingkan kecelakaan dalam proyek-proyek besar lainnya di dunia," sebut juru bicara FIFA.*** (Rio Rizky Pangestu/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler