Peneliti Temukan Pengguna Vape Beresiko Lebih Besar Terpapar Virus Covid-19

- 21 November 2020, 14:37 WIB
Ilustrasi Vape
Ilustrasi Vape /@doodleroy/Pixabay

POTENSIBISNIS – Pengguna rokok elektrik atau vape cenderung lebih rentan terhadap virus pernapasan salah satunya adalah Covid-19.

Hal itu diungkapkan kelompok peneliti UNC-Chapel Hill. Dikutip dari PMJ News, penelitian memusatkan pada perhatian potensi risiko kesehatan dari rokok elektrik.

Perokok elektrik menunjukan lebih banyak perubahan pada gen kekebalan di sel pernapasan dalam melawan virus dibanding orang yang tidak menggunakan rokok elektrik.

Baca Juga: Ancaman Gempa Bumi dan Tsunami di Indonesia Semakin Nyata, BMKG Bocorkan Data 2 Tahun Kebelakang

Hal ini dikarnakan pernapasa orang yang menggunakan rokok elektrik menunjukan tingkat antibodi yang tertekan jika difokuskan pada jenis penyakit pernapasan seperti flu.

Penelitian ini di publikasi di jurnal medis American Journal of Respiratory Cell and Molecular Biology yang menemukan perbandingan perokok biasa, pengguna rokok elektrik, dan antibody orang yang tidak merokok.

Meghan Rebuli, Asisten Profesor di Departemen Pediatri UNC mengatakan bahwa pengguna rokok elektrik mengalami penekanan gen, protein, dan antibodi dalam respons imun.

Baca Juga: Berikut Daftar Bioskop yang  Sudah Dibuka di Indonesia, jangan Lupa Taati Protokol Kesehatan

“Jangan menghirup jenis produk yang berhubugan dengan tembbakau, karna itu semua dapat merusak respon kekebalan tubuh terhadap virus,” ucap Meghan.

Para peneliti dari Studi UNC menguji coba partisipan dengan membiarkan infeksi virus influenza hidup (yang sudah dilemahkan) masuk pada tubuh subjek dengan cara yang aman pada usia subjek 18-40 tahun.

Namun peneliti tidak menemukan viral load, atau jumlah virus pada seseorang setelah membandingkan cairan hidung yang sudah di tandai terlebih dahulu pada setiap pasien.

Baca Juga: Dear K Pop Lovers Ingin Nikmati Sajian ala Korea, Berikut Ini Restoran di Bandung Patut Dikunjungi

Akan tetapi, penelitian ini justru menunjukan penurunan ekspresi gen kekebalan yang penting untuk pertahanan melawan virus serta gen yang membantu melatih tubuh untuk mencegah adanya infeksi.

Menurutnya, cukup megkhawatirkan untuk efektivitas vaksin. Karna gen penting untuk membantu sistem kekebalan tubuh mengenali virus yang pernah ditemui sebelumnya.

“Cara kerja vaksin adalah dengan mengenali virus dan meciptakan memori kekebalan agar terhindar dari virus yangsama. Jika ini adalah vaksin yang 90 persen efektif, apakah sama efektifnya pada pengguna rokok elektrik ?” Ujar Meghan.***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x