Para peneliti dari Studi UNC menguji coba partisipan dengan membiarkan infeksi virus influenza hidup (yang sudah dilemahkan) masuk pada tubuh subjek dengan cara yang aman pada usia subjek 18-40 tahun.
Namun peneliti tidak menemukan viral load, atau jumlah virus pada seseorang setelah membandingkan cairan hidung yang sudah di tandai terlebih dahulu pada setiap pasien.
Baca Juga: Dear K Pop Lovers Ingin Nikmati Sajian ala Korea, Berikut Ini Restoran di Bandung Patut Dikunjungi
Akan tetapi, penelitian ini justru menunjukan penurunan ekspresi gen kekebalan yang penting untuk pertahanan melawan virus serta gen yang membantu melatih tubuh untuk mencegah adanya infeksi.
Menurutnya, cukup megkhawatirkan untuk efektivitas vaksin. Karna gen penting untuk membantu sistem kekebalan tubuh mengenali virus yang pernah ditemui sebelumnya.
“Cara kerja vaksin adalah dengan mengenali virus dan meciptakan memori kekebalan agar terhindar dari virus yangsama. Jika ini adalah vaksin yang 90 persen efektif, apakah sama efektifnya pada pengguna rokok elektrik ?” Ujar Meghan.***