Sang Ayah Kaget Lihat Anaknya yang Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja, 'Dia Bersujud Sambil Nangis'

- 19 Oktober 2020, 22:00 WIB
Demonstrasi Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.*
Demonstrasi Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.* /Pikiran-Rakyat.com


POTENSIBISNIS - Seorang ayah bernama Andi Budi pada anaknya yang tertangkap lantaran ikut demo tolak UU Cipta Kerja.

Andi Budi yang mendampingi anaknya mengikuti pengarahan mengatakan, jika motivasi dan pengarahan dari Wali Kota Risma ini sangat luar biasa.

Sebab, di era saat ini sangat jarang anak meminta maaf sambil bersujud di kaki orang tuanya.

Baca Juga: 'Aneh Santai-santai Lihat Fasilitas Rusak' Sekjen PDIP Minta Polisi Tegas ke Perusuh Tolak UU Cipta

"Saya sampai ikut terharu dan nangis tadi, karena anak saya jarang-jarang seperti itu. Tapi, karena mendapatkan motivasi dari Bu Risma, akhirnya anak saya dan anak-anak yang lain bisa meminta maaf sampai seperti itu, saya sangat senang dan terharu," jelas dia.

Diberitakan dalam artikel "Buat Pendemo UU Cipta Kerja Menangis, Risma: Ganggu Anak-anak Surabaya, Hadapi Ibu" pada Senin 19 Oktober 2020, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bertemu dengan 58 pelajar yang terlibat aksi peolakan UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu.

Selain siswa tersebut, terdapat orangtua yang mendampingi. Mereka berkumpul di SMP 1 Surabaya.

Risma meminta, para pelajar untuk meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing sembari sujud di kaki orang tuanya itu.
Risma meminta, para pelajar untuk meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing sembari sujud di kaki orang tuanya itu.

Dalam acara tersebut, Risma memberikan pengarahan. Risma juga meminta para pelajar untuk meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing sembari sujud di kaki orang tuanya itu.

"Padahal, di luar sana ada anak-anak yang bahkan tidak tahu orang tuanya siapa. Termasuk saya membina anak-anak di Kampung Anak Negeri yang mereka itu ada yang tidak tahu orang tuanya siapa. Kalian kurang bersyukur anak-anakku," kata Risma.

Dikutip dari RRI, awalnya, Risma mengajak mereka untuk sadar bahwa Tuhan telah memberikan sesuatu yang luar biasa kepada mereka, berupa nikmat sehat, punya mata yang dapat melihat, dan hidung yang dapat mendengar serta fisiknya normal.

Bahkan, punya orang tua yang perhatian dan guru-guru yang memperhatikan mereka.

Apalagi, para orang tua sudah memberikan handphone dan pulsa supaya dapat belajar hingga sukses dan berhasil, dengan harapan dapat mengangkat derajatnya kelak.

"Makanya, mereka banting tulang bekerja, mencari uang untuk kalian. Tapi, kalian malah mudah dipengaruhi dan lebih percaya pada orang lain yang mungkin tidak dikenal," tuturnya.

"Inikah yang kalian berikan kepada orang tua kalian anak-anakku? Seandainya kalian babak belur dan terluka dan kemudian dirawat di rumah sakit, itukah balasan kalian kepada orang tua kalian? Kasihan orang tua kalian," imbuhnya.

Presiden UCLG ASPAC ini juga meminta, kepada para pelajar itu untuk tidak mengkhianati orangnya. Diharapkan, para pelajar itu untuk tidak aneh-aneh mengikuti hal yang belum mereka tahu.

"Ibu tidak terima siapapun yang mengganggu anak-anak ibu, ibu akan hadapi. Ibu bangun Surabaya ini untuk kalian anak-anakku supaya kalian bisa sukses dan bisa bersaing dengan anak-anak lain di luar sana," katanya.

Anak-anak itu pun nangis sembari bersimpuh di pangkuan orang tuanya yang tepat berada di barisan belakang.

Para orang tua pun tidak kuat menahan tangis permohonan maaf anaknya, sehingga para orang tua juga ikut menangis terharu dan bangga karena anaknya sudah meminta maaf atas perbuatannya.

Setelah meminta maaf kepada orang tuanya, Risma juga meminta anak-anak itu untuk meminta maaf kepada para guru dan kepala sekolah yang mendampingi mereka saat itu. Para guru pun ikut terharu.

Seusai proses permintaan maaf, Risma kembali memberikan motivasi kepada mereka.

Ia pun semakin membakar semangat juang anak-anak itu untuk tidak mudah putus asa demi mengejar masa depannya kelak.

Bahkan, Risma juga memotivasi anak-anak itu dengan menunjukkan beberapa foto anak Surabaya yang saat ini sudah berhasil meskipun berasal dari keluarga kurang mampu.

"Ini bukti bahwa semuanya berhak berhasil dan semuanya berhak sukses. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan, tidak ada yang tidak bisa asal kita mau. Anak-anak ini juga berasal dari keluarga yang tidak mampu, tapi berkat kegigihannya mereka sekarang bisa sukses dan berhasil, kalian juga bisa seperti mereka," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Risma juga menyampaikan protes keras kepada siapapun yang telah melibatkan anak-anak dalam demo anarkis. Sebab, mereka belum tahu apa-apa.

"Saya protes keras karena melibatkan anak-anak dalam kejadian kemarin. Karena mereka belum mengerti apa-apa. Melibatkan mereka sama juga dengan mengeksploitasi anak," terangnya.***

 

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: Jurnal Gaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x