KABAR POPULER HARI INI: Ferdinand Hutahaean Kecewa hingga Ridwan Kamil Buka Suara Soal Nama Sunda

- 18 Oktober 2020, 09:20 WIB
Eks Demokrat Ferdinand Hutahaean dan Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil.*
Eks Demokrat Ferdinand Hutahaean dan Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil.* /Potensibisnis.com

POTENSI BISNIS - Eks kader Demokrat, Ferdinand Hutahaean merasa kecewa setelah mengetahui ada yang mengikuti jejaknya, yakni mengundurkan diri dari partai Demokrat.

Dirinya mengaku sempat kaget selepas ada yang kader lain yang mundur juga dari Demokrat.

"Saya kaget juga ada yang WA. Juga menyatakan mundur dari Demokrat," kata Ferdinand.

Baca Juga: Rizal Ramli ke Gatot Nurmantyo: Jadi Kelihatan Warna Aslinya Deh Berpihak ke Mana

Hingga kabar perubahan nama Jawa Barat jadi Sunda, menurut Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil jika secara geografis provinsi yang berada di paling brat pulau Jawa saat ini adalah Banten.

Namun harus melihat usulan perubahan nama menjadi Sunda tersebut secara funfamental.

"Karena Jawa Barat itu, kalau secara judul memang bukan lagi Jawa bagian barat, Jawa paling barat 'kan Banteng," kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Aragon 2020 Terdapat Perubahan, Simak Berikut Penjelasannya

Kutipan artikel di atas merupakan dua dari lima kabar populer di kalangan pembaca PotensiBisnis.com pada Minggu 18 Oktober yang kembali kami rangkum sebagai berikut;

1. Ferdinand Hutahaean Kecewa dengan Adanya Kader Partai Demokrat yang Ikut Mundur Seperti Dirinya

Menurutnya, bahwa dirinya sempat menahan para kader untuk tak mengikuti jejak saya (mundur dari Demokrat).

Ia berpandangan setiap politisi memiliki jalannya masing-masing dalam berpolitik.

"Saya kecewa juga, saya tahan mereka jangan ikuti saya. Makanya saya kirim caption, jalanku bukan jalanmu, jalanmu, bukan jalanku," ucapnya.

Baca Selengkapnya: Ferdinand Hutahaean Kecewa dengan Adanya Kader Partai Demokrat yang Ikut Mundur Seperti Dirinya

2. Mahfud MD Ungkap Sumber yang Sebut SBY dan AHY Dalang Demo Besar Tolak UU Omnibus Law

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD langsung menjawab apa yang diinginkan Petinggi Partai Demokrat, Andi Arief.

Mahfud MD secara tegas tak ada dari jajaran pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang menuding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ada di balik aksi unjuk rasa tolak UU Omnibus Law.

Mahfud MD menegaskan baik dirinya maupun menteri-menteri lainnya tidak pernah melempar tudingan tersebut pada SBY dan AHY.

Baca Selengkapnya: Mahfud MD Ungkap Sumber yang Sebut SBY dan AHY Dalang Demo Besar Tolak UU Omnibus Law

3. Jimly Asshiddiqie Soroti Surat 'Cinta' Ridwan Kamil ke Jokowi dan Puan Maharani: Bukan TugasGubernur

Keputusan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyurati Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan penolakan UU Cipta Kerja atas permintaan para buruh dan mahasiswa.

Pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie itu merupakan respons atas ramainya perbincangan mengenai pemimpin daerah, Ridwan Kamil di media sosial.

Baca Selengkapnya: Jimly Asshiddiqie Soroti Surat 'Cinta' Ridwan Kamil ke Jokowi dan Puan Maharani: Bukan TugasGubernur

4. Ridwan Kamil Buka Suara Soal Perubahan Nama Jawa Barat Menjadi Sunda

Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil buka suara terkait bergulirnya wacana perubahan nama Jabar jadi Sunda.

Menurutnya, jika secara geografis provinsi yang berada di paling barat pulau Jawa saat ini adalah Banten. Namun, harus melihat usulan perubahan nama menjadi Sunda secara fundamental.

Ridwan Kamil menyarankan, inisiator perubahan nama Jawa Barat menjadi Sunda harus menggelar diskusi yang lebih luas.

Baca Selengkapnya: Ridwan Kamil Buka Suara Soal Perubahan Nama Jawa Barat Menjadi Sunda

5. Tak Terima Anggota KAMI ditangkap, Gatot Nurmantyo Akan Datangi Idham Azis Sampaikan Petisi

Gatot Nurmantyo beserta sejumlah pejabat tinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) membacakan petisi.

Petisi tersebut disampaikan Gatot Nurmantyo kepada Kapolri Jendral Idham Azis di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta pada Kamis 15 Oktober 2020.

Petisi tersebut direncanakan akan diserahkan langsung ke Idham Azis.

Baca Selengkapnya: Tak Terima Anggota KAMI ditangkap, Gatot Nurmantyo Akan Datangi Idham Azis Sampaikan Petisi. ***

Editor: Pipin L Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah