Resesi Mengintai Indonesia, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III akan Minus Capai 2,9 Persen

- 22 September 2020, 16:31 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/5/2019). Menteri Keuangan menyatakan telah mencairkan THR sebesar Rp19 triliun atau 19 persen dari proyeksi kebutuhan dana (Rp20 triliun) yang digunakan untuk membayar THR bagi PNS, Prajurit TNI dan Polri sebesar Rp11,4 triliun dan penerima pensiun atau tunjangan sebesar Rp7,6 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/5/2019). Menteri Keuangan menyatakan telah mencairkan THR sebesar Rp19 triliun atau 19 persen dari proyeksi kebutuhan dana (Rp20 triliun) yang digunakan untuk membayar THR bagi PNS, Prajurit TNI dan Polri sebesar Rp11,4 triliun dan penerima pensiun atau tunjangan sebesar Rp7,6 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc. /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

POTENSI BISNIS - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2020 akan minus mencapai 1,0 persen hingga 2,9 persen.

Artinya Indonesia siap-siap menuju jurang resesi. Sementara secara keseluruhan di 2020, Memkeu memprediksi pertumbuhan ekonomi akan mencapai minus 1,7 persen hingga 0,6 persen.

Menkeu Sri Mulyani juga menjelaskan, pada kuartal III dari sisi konsumsi RT dan LNPRT masih diperkirakan berada di zona kontraksi yaitu minus 3 persen hingga 1,5 persen dengan total outlook 2020 di kisaran kontraksi 2,1 persen hingga minus 1 persen.

Baca Juga: BIJB Kertajati Tak Masuk dalam Daftar Bandara Internasional Hub yang Diputuskan Jokowi, Kok Bisa?

"Kementerian Keuangan melakukan revisi forecast pada September ini yang sebelumnya kita memperkirakan untuk tahun ini minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen kemudian forecast terbaru kita adalah kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen," kata Sri Mulyani dalam APBN kita, Selasa, 22 September 2020.

Ia juga mengungkapkan, hal tersebut menandakan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III mendatang akan berada dalam teritori negatif, sedangkan kuartal IV mendekati nol persen.

"Kita upayakan kuartal IV untuk bisa mendekati nol persen atau positif," ujar Sri Mulyani. Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh Wartaekonomi

Baca Juga: Intip Kapan Prakerja Gelombang 10 Dibuka, Hari Ini Mulai Persiapkan Syarat Syaratnya

Kemudian untuk konsumsi pemerintah pada kuartal III diperkirakan mengalami mengalami pertumbuhan positif yang sangat tinggi yaitu 9,8 persen hingga 17 persen karena adanya akselerasi belanja.

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x