Ridwan Kamil: Sudah Lebih dari 50 Persen Anggaran BTT Jawa Barat Terserap

- 2 September 2020, 22:06 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil.*
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil.* /Dok. Humas Jabar / Yana./

Salah satu jaring pengaman sosial adalah bantuan sosial (bansos) provinsi berupa tunai dan nontunai senilai Rp500 ribu.

Penyerapan bansos bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus meminimalkan risiko lonjakan kemiskinan dan pengangguran di tengah pandemi Covid-19.

Nanin juga mengatakan, penyesuaian anggaran BTT intens dilakukan. Hingga kini, sudah ada pergeseran anggaran sampai lima kali.

Baca Juga: Masih ada Kesempatan yang Belum Kebagian BLT Rp2,4 Juta, Menteri BUMN: Jika Baik akan Diteruskan

Menurutnya, perubahan perencanaan anggaran BTT terus disesuaikan dengan kondisi penanganan Covid-19.

"Kita tidak bisa memprediksi kapan pandemi berakhir. Di bidang kesehatan, pembelian kebutuhan penanganan Covid-19 terus berjalan. Di jaring pengaman sosial, data terus bergerak. Maka, kami harus menyesuaikan perencanaan anggaran dengan kondisi tersebut," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar Berli Hamdani mengatakan, pos terbesar anggaran BTT di bidang kesehatan dimanfaatkan untuk pengadaan perlengkapan tes Covid-19, di antaranya Alat Pelindung Diri (APD), alat kesehatan, dan bahan habis pakai laboratorium.

"Saat awal pandemi, permasalahan yang dihadapi adalah ketersediaan barang di pasaran dan tingginya harga barang," kata Berli.

Anggaran BTT kesehatan dimanfaatkan juga untuk pemenuhan operasional pusat isolasi pasien Covid-19, baik pusat isolasi rumah sakit rujukan maupun non rumah sakit.

Selain itu, anggaran BTT kesehatan digunakan untuk meningkatkan kapasitas pengetesan (testing) metode uji usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR).

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah